banner 728x90

118 Penumpang Batik Air Samarinda – Cengkareng Gagal Terbang, Kenapa Pilot Ragu?

118 Penumpang Batik Air Samarinda – Cengkareng Gagal Terbang, Kenapa Pilot Ragu?

Pesawat Batik Air ID6673 dengan nomor register PK-LAJ tujuan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng gagal terbang dari Bandara APT Pranoto Samarinda, Kamis (13/12/2018)petang.

Penyebabnya, landasan pacu atau runway Bandara APT Pranoto belum memiliki lampu.

Pembatalan terbang tersebut berawal, penerbangan pesawat Batik Air nomor register PK-LAJ mengalamiketerlambatan di bandara Cengkareng dan baru mendarat sekitar pukul 17.52 Witadi Bandara APT Pranoto Samarinda.

Padahal pesawat tersebut harus melayani penerbangan dari Bandara APT Pranoto ke Bandara SoekarnoHatta pada pukul 17.45 Wita.

“Benar, batal terbang. Dia (Batik Air) mengalami keterlambatan dari Cengkareng, dan baru mendarat jam 17.45 local time (waktuSamarinda). Sementara, operating hours kita sampai pukul 18.00,” kata Kepala UPBU Bandara APT Pranoto,Dodi Dharma Cahyadi, dikonfirmasi merdeka.com malam ini.

Dodi menerangkan, pembatalan tersebut dilakukan mengingat penerbangan dari dan ke Samarinda, masih mengandalkan visual di runway.

“Kan proses handling segala macam, selesai jan 18.30tadi, itu melebihi batas operasional. Karena kita tidak punya lampu runway, jadi saya putuskan untuk tidak berangkat. Ini demi keselamatan bersama. Ya,karena kita masih mengandalkan visual,” ujar Dodi.

Dodi menerangkan, penerbangan sendiri menuju Cengkareng, dijadwal ulang pada Jumat (14/12) pagi besok.

Malam ini, pesawat itu, terpaksa menginap di apron, yang juga tidak memiliki penerangan lampu.

“Kita serahkan semua kepada pilot. Istilahnya ragu, ya kita putuskan demi keselamatan semua,” terang Dodi.

“Dalam artian, runway tidak kelihatan. Kan runway tidakada lampu landing dan takeoff. Saya selaku kepala Bandara, menjaga semuanya,”jelas Dodi.

Sementara itu, District Manager Lion Air Group Kalimantan Timur, Achmad Affandi memastikan tidak ada penumpang yang terlantar, pasca batalnya penerbangan Batik Air dari Samarinda, tujuan Jakarta sore ini tadi.

Semua penumpang tertangani dengan baik.

Batalnya penerbangan, memang diputuskan oleh pilot, setelah runway yang tidak terlihat oleh pilot di malam hari, disebabkan ketiadaan lampu penerangan, yang terpasang di runway.

“Demi keselamatan penerbangan, tidak ambil riisiko karena tidak ada lampu runway. Kami minta maaf kepada semua penumpang Batik Air,” kata dia.

Affandi menerangkan, penerbangan ke Jakarta dijadwalkan ulang, dan akan terbang dari Bandara APT Pranoto Samarinda, pada Jumat (14/12) pagi besok, tujuan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.

“Terbang jam 7 pagi,” ujarnya.

“Kita fasilitasi semua penumpang, untuk menginap dihotel. Kita fasilitasi juga transportasi malam ini dari bandara ke hotel. Besok juga, dari hotel ke bandara, juga kita fasilitasi transportasi,” tambah Affandi.

Menurutnya, sebab terlambat tibanya Batik Air nomor penerbangan ID6670 dari Cengkareng keSamarinda, disebabkan keterlambatan di Cengkareng.

“Iya, karena delay dari Jakarta. Tadi, landing di Samarinda jam 17.38, sementara jam terbang kembali ke Cengkareng jam 17.45. Jadi waktunya mepet,” terang Affandi.

“Tadi, penumpang sudah dalam pesawat. Dari pilotmengumumkan, demi keselamatan, tidak berani take off karena tidak ada lampu runway untuk malam hari. Tidak akan ambil risiko. Intinya, semua penumpang kita layani semaksimal mungkin,” demikian Affandi.

Diketahui, Batik Air ID6670 dari Cengkareng tujuan Samarinda, mengangkut 101 penumpang.

Sebaliknya, Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6673 tujuan Cengkareng, tercatat ada 118 penumpang.

Sebelumnya, Bandara APT Pranoto di Samarinda, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018lalu, memang belum memiliki lampu runway, pada landas pacu sepanjang 2.250meter dan lebar 45 meter itu.

Rencananya, lampu runway, baru akan dipasang di 2019 mendatang.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com