Musibah banjir yang melanda Kabupaten Berau beberapa hari ini, ternyata tidak saja berdampak pada manusia dan hewan ternak, tetapi tanaman pertanian juga ikut terimbas.
Banjir di wilayah kabupaten paling utara Benua Etam ini terjadi sejak Kamis (13/05/2021) ternyata semakin meluas dampaknya di empat Kecamatan (Segah, Kelay, Teluk Bayur dan Sambaliung).
Padahal, diakui Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana bahwa banjir di empat kecamatan meliputi 15 kampung merupakan wilayah sentra pertanian Kabupaten Berau.
“Akibat banjir ini, selain merendam rumah warga terdampak, akses jalan dan aktifitas warga terganggu, juga telah merusak lahan pertanian,” kata Siti Farisyah Yana via WhatsApp, Rabu (19/05/2021).
Dijelaskannya, sebelum banjir melanda tanaman padi umumnya telah panen, sehingga komoditi pangan pokok masyarakat ini terselamatkan.
Namun, lanjutnya, lahan komoditi hortikultura dilaporkan PPL dalam kondisi perkiraan mati seluruhnya, sebab lebih dari 3 hari terendam.
“Kemungkinan lebih dari separuh pasokan hortikultura lokal akan terganggu dalam 1-2 bulan kedepan,” ungkap Yana.
Karena terkendalanya akses dan banjir belum surut, Yana mengakui sampai saat ini belum dilakukan tindakan untuk lahan terdampak.
“Selain merelokasi dan mempercepat beberapa rencana tanam komoditas bantuan,” ujarnya lagi, sebagaimana rilis Humasprov.