Puluhan pembalap liar dan penontonnya terpaksa mengarak sepeda motor masing-masing, Minggu (28/02/2021) dini hari.
Kurang lebih lima kilometer, mereka mendorong motor sampai ke Pos Patwal Meranti hingga pukul 05.00 WITA tadi.
Sembari mendorong motor kesayangan mereka, keluar dari pengeras suara mobil patroli polisi imbauan bahwa aksi mereka bukan untuk ditiru.
Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19.
“Ini bukan untuk ditiru,” suara seorang polisi melalui pengeras suara itu.
Aksi dorong motor itu sebagai bentuk hukuman kepada mereka yang kedapatan melakukan balap liar di kawasan Kota Samarinda dan sekitarnya khususnya simpang Jalan Pahlawan.
Umum diketahui, kawasan itu kerap kali jadi arena balap liar dan nongkrong para pemuda.
“Saat ini kita berada pada zona merah, kurangi lah kegiatan yang tidak perlu. Kasian keluarga di rumah apabila kalian pulang membawa virus,” tegas Kasat Lantas Kompol Ramadhanil, demikian rilis Polresta Samarinda.
Hukuman mendorong motor itu dikatakan Kasat sebagai efek jera kepada mereka agar tidak melakukan aktivitas yang tidak perlu saat pandemi.
“Sekitar 50 unit motor kita jaring, bagi yang tidak melengkapi surat akan kita lakukan tindakan penilangan,” ujarnya.
Kasat berharap kepada masing masing orang tua yang mempunyai anak remaja untuk mengawasi gerak-gerik anak mereka saat pandemi Covid-19.
