Sekelompok mahasiswi mendatangi Balai Kota Samarinda, Senin (02/08/2021).
Para intelektual muda ini menamakan diri Forum Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) Wilayah Kaltimselsul dan Forum Perempuan Mulawarman.
Dalam aksi damainya di teras Balai Kota, mereka menyampaikan tiga tuntutan.
Pertama, meminta Pemkot Samarinda untuk dapat memberikan wadah bagi anak jalanan (anjal) untuk memperoleh pendidikan.
Kedua adalah meminta Pemkot Samarinda untuk melakukan sosialisasi pendidikan ke seluruh elemen masyarakat.
Dan ketiga, menjaring dan memberikan sanksi tegas kepada para koordinator anjal.
Terkait tuntutan tersebut, Wali Kota Andi Harun yang menemui para mahasiswa merespon positif.
Terhadap poin pertama, dikatakan Pemkot setuju dan menerima tuntutan ini.
“Kami terus melakukan pendataan bersama sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah, Red) terkait seperti Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan sehingga semuanya bisa diperhatikan di bidang pendidikan,” ungkap Wali Kota didampingi segenap pejabat terkait.
Selanjutnya tuntutan kedua dan ketiga, orang nomor satu di Kota Tepian Samarinda ini menegaskan, Pemkot terus melaksanakannya.
Karena itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat selama ini.
Termasuk dari para mahasiswa yang memiliki kepedulian tinggi di bidang pendidikan tersebut.
“Saya turut berbangga atas masukan ini. Kita terus melakukan penelusuran terhadap oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan anjal. Kita juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar busa diproses secara hukum terhadap para oknum yang sengaja menjadi koordinator anjal. Dengan begini, semoga kita bisa menekan jumlah anjal,” tegasnya.
Wali Kota menegaskan semua warga memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah.
Termasuk akses untuk layanan pendidikan dan kesehatan yang sudah pasti harus diberikan secara merata tanpa memandang perbedaan dan status sosial.
