Ratusan sopir angkutan konvensional mulai dari angkutan kota (angkot) hingga taksi dari berbagai trayek di Samarinda dan Balikpapan berdemo di depan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Jl Kusuma Bangsa, Samarinda, Selasa (6/3/2018) siang.
Mereka tergabung dalam Organisasi Gabungan Transportasi (Orgatrans) Kaltim.
Ketua Orgatrans Kaltim, Kamariyono menjelaskan, pihaknya menuntut penghentian taksi online.
Sayangnya, Dishub Kaltim maupun Dinas Kominfo Kaltim, tak bsia memberikan jawaban memuaskan.
Alasannya, keputusan penutupan aplikasi taksi online berada di tingkat Kementerian.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishub Kaltim, Mahmud Samsul Hadi menjelaskan, daerah hanya bisa menyerap aspirasi dan mengawasi aturan taksi online sesai Permenhub 108/2017.
Para sopir kemudian bubar, namun tetap memarkir kendaraan di halaman Dishub Kaltim. Kamariyono menjelaskan, itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
“Kawan-kawan semua siap kelaparan, sampai pemerintah mendengar, sampai tuntutan kami dilaksanakan, yaitu stop aplikasi online,” ucapnya.
Ia mengancam, bersama ratusan anggotanya tak akan bergerak bahkan hingga satu bulan ke depan jika tuntutan mereka tak ditanggapi.
“Soal penumpang terlantar itu urusan pemerintah, pemerintah yang tidak mau melaksanakan aturan,” tandasnya.
