banner 728x90
Event  

Harus Bersatu Perjuangkan Sultan Aji Muhammad Idris Jadi Pahlawan Nasional

Harus Bersatu Perjuangkan Sultan Aji Muhammad Idris Jadi Pahlawan Nasional

Semua pihak harus bersatu dalam menyampaikan usulan ke Pemerintah Pusat bahwa Sultan Aji Muhmmad Idris adalah calon Pahlawan Nasional, yang telah berjuang melawan VOC dari Kaltim.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi saat membuka seminar calon pahlwan nasional Sultan Aji Muhmaad Idris, pemersatu bangsa, konsisten melawan VOC untuk mewujudkan visi Kesultanan Kutai Kartanegara, Kamis (08/04/2021).

Acata dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Kaltim, secara luring dan daring di Hotel Bumi Senyiur Samarinda.

Ini tidak boleh tidak, tahun ini kita usulkan dan harus bersatu terus memperjuangkan ke Jakarta dan memastikan agar Sultan Aji Muhammad Idris terpilih menjadi pahlawan nasional. Beliau lakukan adalah kepahlawanan dan itu harus diakui secara de facto,” kata Hadi Mulyadi

Ia mengharapkan seminar ini menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan Sultan Aji Muhammad Idris sebagai pahlawan Nasional dari Kaltim, walaupun sebelumnya sudah diusulkan

“Insya Allah semuanya harus berjuang agar usulan dalam tahun ini bisa berhasil, sehingga Kaltim memiliki Pahlawan Nasional,” harapnya.

Selain memberikan penghargaan kepada Sultan Aji Muhammad Idris, Wagub Hadi berharap semangat kepahlawanannya harus menjadi warisan kepada seluruh generasi muda.

Ketua Panitia seminar Juraidi mengatakan seminar untuk menggagas dan mengkaji serta menulusuri peran dan perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris dalam menghadapi kolonialisme pada zaman kesultanan di Kaltim, sehingga memenuhi syarat diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Seminar offline diikuti 40 peserta, termasuk anggota DPR RI (Komisi VII) H Awang Faroek Ishak, peserta online 160 orang dari Gubernur Sulsel, Bupati Wajo, OPD Provinsi Kaltim, OPD Pemkab Kukar.

Seminar dimoderatori Syafruddin Pernyata dengan narasumber dari Kementerian Sosial RI Drs Joko Irianto, Kesultanan Kukar H Aji Bambang Imran, Guru Besar Ilmu Sejarah dan Kepariwisataan Universitas Negeri Makassar Prof Andi Irma Kesuma, serta UI Jakarta Dr Didik Prajoko dan akademisi Nasihin S.S.M.A. (humasprov)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com