banner 728x90

Inilah Makanan Andalan Dokter Selama Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19

Inilah Makanan Andalan Dokter Selama Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19

Prof. Tjandra Yoga Aditama memasuki tahun ke lima bekerja di WHO SEARO bidang Penanggulangan Penyakit Menular, India dan tahun ini menjadi Ramadhan yang berbeda sepanjang masa tugasnya.

Alasannya, pandemi COVID-19 yang menyebabkan India memberlakukan lockdown.

Dia mengatakan biasanya sebelum bulan Ramadhan pulang ke Jakarta untuk membawa persediaan makanan selama di India.

Makanan yang dia bawa antara lain rendang, sambal goreng hati dan teri kacang untuk berbuka puasa dan sahur.

Tjandra juga mengemas es buah untuk menemaninya berbuka puasa.

“Saya memang sebulan sekali ke Jakarta, dan di India tinggal sendiri saja dan balik ke India bawa persediaan makana untuk sebulan puasa. Yang “wajib” dibawa puluhan bungkus kecil rendang, sambel goreng ati dan teri kacang, untuk menu buka puasa dan sahur,” kata dia kepada Antara melalui pesan elektroniknya, ditulis Minggu.

Namun, karena India memberlakukan lockdown sejak 25 Maret 2020, maka Tjandra yang semula berencana ke Jakarta 10-14 April 20202, pupuslah harapan dia pulang.

Dia mengaku tidak bisa masak kecuali memasak nasi melalui penanak nasi elektronik, memasak air dan menghangatkan makanan melalui microwave.

Apa yang bisa dilakukan di tengah lockdown agar bisa menjalani Ramadhan tanpa kelaparan, apalagi semua restoran di New Delhi tutup?

“Jadinya Kamis sehari sebelum puasa saya melakukan skrining di lemari es, dan Alhamdullilah saya “berhasil menemukan delapan bungkus kecil sambel goreng kentang ati masakan rumah Jakarta, dua plastik rendang yang dikasih guru ngaji di Jakarta beberapa bulan yang lalu,” tutur Tjandra.

Dia juga menemukan empat bungkus rendang dalam kemasan dan dua bungkus kecil es buah.

Hidangan ini menurut dia bisa dia konsumsi untuk 15-20 hari puasa.

“Masih akan aman dan bisa tetap makan makanan Indonesia. Es buah saya bawa dari Jakarta, isinya enggak tahu tapi macam-macam buah,” tutur dia.

Tjandra mengatakan, hari pertama Ramadhan berbuka puasa dengan es buah dan ke depannya minuman jus kotak yang dia beli di India.

“Yang jelas, hari pertama puasa Jumat kemarin saya bisa berbuka dengan es buah, nanti sore juga masih es buah dari Jakarta, besok-besok nampaknya minum jus kotak India saja,” kata dia.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com