Profesi juru parkir (jukir) terlihat memang sepele, tapi asal tahu saja penghasilan mereka dalam sehari bisa mencapai setengah juta rupiah, bahkan lebih.
Setidaknya hal ini terungkap saat Talkshow Wali Kota Samarinda Menyapa dengan tema Menata Parkir dan PKL garapan Diskominfo yang dikemas dalam dialog interaktif disiarkan live RRI dan virtual terpusat di aula Rumah Jabatan Wali Kota, Rabu (17/03/2021).
Dalam dialog tersebut, seorang sopir mengutarakan perbincangannya dengan penumpangnya yang tidak lain istri dari jukir.
Ia menceritakan si jukir pendapatan sehari-hari antara Rp500 ribu – Rp600 ribu, namun yang disetor setiap harinya hanya Rp50 ribu.
Sementara, Wali Kota Andi Harun mengatakan biang kemacetan adalah tidak tertatanya parkir dan PKL.
Ia menegaskan Pemkot akan melakukan pembinaan terlebih dahulu.
“Juru parkir kita akan bina dulu termasuk bagaimana misalnya menerapkan pola bagi hasil. Tapi kalau tidak mau dibina, kita tindak tegas,” ancam Andi Harun.
Dalam dialog itu pula disinggung soal rencana penerapan e-parking yang akan membuka peluang usaha bagi masyarakat dan lapangan pekerjaan.
Pengamat Perkotaan dari Ikatan Ahli Perencanaan Kalimantan Timur Farid Nurrahman mengapresiasi sikap tegas dari wali kota dalam penataan PKL dan parkir.
“Ibaratnya kalau tidak bisa dibina, ya dibinasakan,” ucap Farid dalam talkshow tersebut.
Farid mengimbau masyarakat Kota Samarinda harus menjadi agen pengawas dalam implementasi kebijakan pemkot Samarinda.
