banner 728x90

Kasihannya Lansia dan Disabilitas, 2 Fasilitas Ini Perlu Diperhatikan Pengurus Islamic Center Samarinda

Kasihannya Lansia dan Disabilitas, 2 Fasilitas Ini Perlu Diperhatikan Pengurus Islamic Center Samarinda

Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center merupakan kebanggaan warga masyarakat Kalimantan Timur.

Sebagai salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara, bangunan yang diresmikan pada 2008 silam itu telah menjadi landmark Kota Samarinda.

Jemaahnya kerap membludak terutama saat Ramadhan.

Begitu pula ketika pelaksanaan shalat Idul Fitri mau Idul Adha.

Hanya saja, sejumlah fasilitas masih perlu mendapat perhatian pengurus.

Pasalnya, di lantai dua sebagai lokasi utama pelaksanaan shalat justru tak dilengkapi toilet dan tempat berwudhu untuk umum.

Kasihannya Lansia dan Disabilitas, 2 Fasilitas Ini Perlu Diperhatikan Pengurus Islamic Center Samarinda
(foto: islamiccentersamarinda.blogspot.com)

Hal ini tentu menyulitkan para jemaah, apalagi yang sudah lansia.

Mereka harus turun dulu ke lantai satu jika tiba-tiba ingin ke toilet dan kemudian berwudhu kembali.

Terlebih para penyandang disabilitas.

Untuk naik ke lantai dua saja mereka perlu perjuangan untuk melewati puluhan anak tangga.

Fasilitas eskalator yang tersedia nyaris tak pernah terlihat beroperasi.

Kasihannya Lansia dan Disabilitas, 2 Fasilitas Ini Perlu Diperhatikan Pengurus Islamic Center Samarinda
(foto: archiveyhantie.blogspot.co.id)

Keluhan terhadap dua fasilitas ini sebetulnya pernah dijawab KH Fakhruddin Wahab MTh dalam sebuah acara resmi bersama ormas Islam dan sejumlah pihak pada Maret 2018 lalu.

Beliau menjelaskan bahwa sebetulnya di lantai dua terdapat toilet dan tempat berwudhu namun untuk imam.

Jadi, bukan disediakan bagi jemaah atau umum.

Ke depan diakui Imam Besar Masjid Baitul Muttaqin Islamic Center Samarinda ini, fasilitas tersebut memang perlu tersedia di lantai dua supaya memberikan kemudahan bagi para jemaah.

Tapi beliau menyebut ada persoalan klasik yakni pendanaan.

Adapun soal tangga berjalan alias eskalator, beliau mengatakan pernah difungsikan saat ‘KT 1’ datang.

Tentunya agar Gubernur Awang Faroek Ishak yang menggunakan kursi roda bisa ke lantai 2 dengan lancar untuk menunaikan shalat.

Sayangnya, kita memang tak pernah melihat warga biasa khususnya penyandang disabilitas menggunakan eskalator di masjid yang dibangun dengan menggunakan uang rakyat itu.

Semoga saja, kelak fasilitas tersebut bisa selalu difungsikan.

Begitu pula, lantai dua dapat dilengkapi toilet dan tempat berwudhu untuk jemaah. Amiiin.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com