Jelang digulirkan kompetisi Liga 1 Indonesia 2020, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator resmi melakukan peninjauan ke beberapa stadion yang akan digunakan tim peserta.
Tidak terkecuali Stadion Segiri, Samarinda, yang akan digunakan Borneo FC sebagai homebase.
Dari hasil pantauan yang dilakukan perwakilan PT LIB, Somad, pihaknya menemukan sejumlah kekurangan yang mesti dibenahi pengelola stadion.
Namun Somad menilai kondisi lapangan Stadion Segiri sudah cukup bagus.
Sebab semua lapangan ditutupi dengan rumput.
Mengontrol kesuburan dan ketinggian rumput, menjadi suatu yang harus rutin dilakukan.
“Tapi saya melihat di lapangan ada parit. Saya pikir ini berbahaya bagi pemain yang punya kecepatan berlari dan tak bisa mengendalikan larinya,” kata Somad seperti dilansir laman resmi Borneo FC, sebagaimana dikutip HarianKaltim.com, Jumat (21/02/2020).
Sedangkan untuk lampu, ia menilai sudah memenuhi standar.
“Saat diukur 96 titik keterangan lampu ada di angka 846 lux dari standar 800 lux,” ujarnya.
Dalam verifikasi yang ia lakukan, ia juga menyoroti minimnya infrastruktur di sejumlah ruangan.
“Stadion ini sebenarnya dulu sudah kami verifikasi dan sudah kami sampaikan masalah kekurangan di ruang ganti,” tukasnya.
Ia mencontohkan di ruang ganti tim tamu.
Dulu masalah pendingin atau air conditioner (AC) bermasalah.
Saat verifikasi ia lakukan sekarang, ternyata masalah tersebut tak diselesaikan.
“Saya juga melihat kekurangan di ruang medis. Harusnya ada ruangan steril dan ada ruang perawatan ekstra. Di dalam ruangan banyak barang tak berfungsi yang harusnya tak ada di sana. Pun dengan ruang doping yang saya nilai belum memenuhi syarat,” sambungnya.
Somad mengatakan, harusnya apa yang distandarkan oleh Asian Football Confederation (AFC) sudah ada di Stadin Segiri.
Terlebih, ia melihat banyak ruangan yang harusnya bisa dimaksimalkan oleh manajemen Borneo FC.
