Guna mengantisipasi kemacetan saat arus mudik-balik Lebaran, kendaraan berat tak diperbolehkan melintas jalur Samarinda – Balikpapan sejak pagi hingga sore hari.
Waktu yang diperkenankan untuk lewat jalur tersebut, mulai pukul 22.00 – 05.00 Wita.
Bagi yang melanggar, maka risikonya akan ditindak pihak kepolisian.
“Kami tidak ingin gangguan kelancaran lalu lintas seperti tahun lalu terulang kembali. Kuncinya di penindakan supaya tidak ada yang kucing-kucingan operasi pagi–sore hari,” ungkap Kepala Bidang Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Mahmud Samsul Hadi.
Hanya saja, kendaraan pengangkut sembako dan bahan bakar minyak (BBM) diberi kelonggaran.
Sebab dua kebutuhan tersebut menyangkut kepentingan orang banyak.
Disampaikan pula, salah satu faktor utama pemicu kecelakaan berasal dari pengguna jalan itu sendiri, di samping kondisi kendaraan, kondisi jalan, sampai kehendak alam.
Makanya, pengendara diimbau meningkatkan kewaspadaan dan fokus berkonsentrasi.
“Sebelum berangkat berdoa. Pastikan fisik dan psikis pengendara fit. Jangan sampai fisik fit, tapi pikiran ke mana-mana. Itu malah bahaya. Kendaraan juga harus laik. Rem pastikan tidak blong dan ban tak gundul,” pesannya.
Tak kalah penting, masyarakat yang hendak menempuh jalur darat diimbau untuk merencanakan waktu perjalanan.
Jangan berangkat dari rumah menuju bandara dengan waktu mepet.
Kerena akan memaksa pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Perhatikan pula rambu dan marka jalan.
Dikatakan, spanduk berukuran kecil berisi peringatan juga sudah terpasang di sepanjang jalur mudik Lebaran.
Samarinda, Balikpapan, dan Kukar menjadi salah satu titik rawan kecelakaan.
Terkait hujan yang masih sering mengguyur, diakui ada ancaman potensi longsor dan pohon tumbang.
“Tapi kami sudah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kehutanan. Sewaktu-waktu, kejadian darurat alat telah siap di lapangan,” paparnya. (hk-15.21)
