banner 728x90

PUNGLI PELABUHAN SAMARINDA – Presiden Kaget, Menhub Sebut Dahsyat

PUNGLI PELABUHAN SAMARINDA – Presiden Kaget, Menhub Sebut Dahsyat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) agak terkejut saat dimintakan komentarnya mengenai kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap pelaku pungutan liar (Pungli) di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudra Sejahtera (Komura) di Samarinda, senilai Rp6,1 miliar, Kamis (16/04/2017).

“Saya ingatkan agar semuanya hati-hati, layani dengan baik, layani dengan cepat. Karena yang namanya Saber Pungli itu bekerja,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan saat mengunjungi Pasar Hongkong, di Singkawang, Kalbar, Jumat (17/03/2017) malam.

Presiden menilai, angka Rp6,1 miliar hasil OTT pungli itu adalah angka yang besar, dan pasti sudah dilihat lama. “Itu yang ketahuan loh ya. Hati-hati, saya ingatkan,” tutur Presiden.

Terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan temuan dugaan pungli tersebut mendapat apresiasi sekaligus rasa kecewa. Apresiasi ditujukan kepada safuan Polri yang sudah berhasil membongkar pungli bongkar muat di pelabuhan Samarinda.

Sedangkan kekecewaan Presiden Jokowi terkait dugaan praktik pungli di Pelabuhan Samarinda. “Kami kecewa sekali, kok ada kejadian sedahsyat ini (pungli),” kata Budi Karya setiba di Bandara Temindung, Kota Samarinda, Sabtu (18/03/2017).

Menteri Budi berkunjung ke Samarinda untuk melihat langsung lokasi pelabuhan peti kemas yang diduga terjadi praktek pungutan liar. Polisi menggeledah kantor Koperasi Komura di Samarinda.

Hasilnya, uang tunai senilai Rp 6,1 M disita bersama dua unit CPU serta berkas dokumentasi di ruang Bendahara Komura. “Presiden (Jokowi) mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Polri. Ini satu langkah yang bagus,” kata Menteri Budi.

Terbongkarnya praktik pungli di Samarinda, menurut Budi, dinilai sangat memalukan oleh Jokowi. Di era kompetisi ini sejatinya seluruh elemen diminta mengembangkan diri. Terkait perkembangan kasus, Budi Karya enggan berkomentar banyak.

Ia mempercayakan sepenuhnya kasus dugaan pungli di Samarinda kepada polisi. “Kementerian (Perhubungan) menyerahkan kasus ini ke polisi. Kami akan tunduk dengan apa yang dilakukan kepolisian,” kata Budi.

Di Samarinda, Menhub Budi menyempatkan diri melihat barang bukti di Markas Brimob Polda Kaltim. Barang bukti berupa uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang tersimpan dalam empat kardus senilai Rp 6,1 M. (*)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com