banner 728x90

Simak Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Long Ikis

Simak Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Long Ikis

Media sosial (medsos) beberapa hari lalu dihebohkan dengan fenomena hujan es di Long Ikis, Kabupaten Paser.

Video yang tersebar di medsos jelas memperlihatkan potongan es kecil yang jatuh dari langit.

Menurut Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara dari Badan Klimatologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG), Hary Djatmiko, hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem.

Kejadian hujan lebat atau es yang disertai kilat atau petir serta angin kencang berdurasi singkat, lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

“Dapat dimungkinkan terjadi pada musim hujan dengan kondisi cuaca sama seperti masa transisi atau pancaroba,” kata Hary.

Fenomena hujan es sendiri disebabkan oleh adanya awan cumulonimbus (CB) yang mengandung tiga macam partikel, yakni butir air, butir air super dingin, dan partikel es.

Artinya, hujan lebat yang masih berupa partikel padat seperti es dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan CB tersebut.

“Biasanya awan berbentuk berlapis-lapis dan seperti bunga kol di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang akan cepat berubah warna menjadi hitam,” ujarnya.

Fenomena hujan es biasanya terjadi sangat lokal, dengan luasan berkisar 5-10 km saja.

Selain itu, prosesnya singkat kurang dari 10 menit.

Kejadiannya pun lebih sering terjadi antara siang dan sore hari.

Kendati demikian, Hary menjelaskan bahwa fenomena hujan es tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi setengah sampai satu jam sebelum kejadian.

Itupun jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 persen.

Seperti disebutkan sebelumnya, Hary menegaskan bahwa karakter hujan es hanya berasal dari awan CB, meski tak semua awan CB yang menimbulkan hujan es.

“Dan kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dan dalam waktu yang singkat,” ujarnya.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com