banner 728x90

Tak Laku di Kaltim dan Kaltara, 2 Ribu Ton Beras Bulog Dikembalikan ke Pusat

Tak Laku di Kaltim dan Kaltara, 2 Ribu Ton Beras Bulog Dikembalikan ke Pusat
Petugas berada di tumpukan beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang akan didistribusikan ke rumah tangga sasaran (RTS) wilayah Kabupaten Nganjuk di gudang Bulog Sub Divre V Kediri di kawasan Kedondong, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (29/1). Data Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Menkokresra) Jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program beras Raskin nasional 2014 sebanyak 15.530.897 rumah tangga, sama dengan RTS-PM pada tahun 2013. ANTARA FOTO/Rudi Mulya/ss/mes/14

Di tengah harga beras yang kian meroket, ternyata ribuan ton beras yang akan disalurkan Bulog malah tak terserap masyarakat di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Seolah tak laku, sebanyak 2 ribu ton beras keluarga sejahtera (rastra) atau dulunya disebut beras warga miskin (raskin) itu terpaksa dikembalikan ke pusat.

Mungkinkah ini pertanda rakyat yang menghuni dua provinsi di Pulau Kalimantan ini sudah sejahtera?

Entahlah, yang jelas sepanjang 2017 lalu, Kaltim dan Kaltara menjadi daerah terendah se-Indonesia dalam urusan menyerap beras rastra.

“Di Kaltimra [Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara] hanya bisa terealisasi 92% karena ada kabupaten yang tak menerbitkan surat permintaan sesuai yang dipagukan (disediakan) oleh pusat, jadi hanya itu yang bisa kami salurkan,” jelas Muhammad Anwar, Kepala Perum Bulog Divre Kaltimra, Jumat (12/1/2018).

Untuk urusan realisasi beras subsidi ini, pusat membatasi hanya 25 ribu ton atau 15 (Kg) per Keluarga Sasaran Penerima Manfaat Rastra (KPM).

Dari jumlah sebanyak itu, 2.154 ton disalurkan tiap bulan oleh Bulog ke total KPM di Kaltimra yang sekarang mencapai 143.609 KPM.

“Ini jika tidak disalurkan harga bisa melambung di lapangan (pasaran),” jelasnya.

Semestinya, menurut Anwar, bantuan dari pusat untuk mengentaskan angka kemiskinan ini dimaksimalkan oleh pemerintah daerah.

Informasi yang dihimpun, sisa pagu yang belum di-delivery order (DO) itu merupakan jatah Kabupaten Malinau yang disebutkan melakukan penangguhan rastra.

Mestinya daerah ini menyerap sebanyak 500 ton dengan total penerima manfaat sebanyak 3 ribu KPM.

Ada pun, sisanya berasal dari Kabupaten Kukar yang hanya menyerap 74,26 persen dari 5 ribu ton rastra, dan Nunukan 97,98 persen dari 158 ton.

Untuk Kukar diketahui  terdapat total 31 ribu KPM, dan Nunukan sebanyak  8 ribu KPM.

Adapun 12 daerah lain di Kaltimra disebutkan menyerap secara penuh bantuan beras pemerintah pusat ini.

Kabid Pengadaan Operasional Pelayanan Publik Divre Bulog Kaltimra, Agung Setiabudi merincikan jumlah kepala keluarga yang mestinya menerima bantuan ini totalnya masih 120 ribu di Kaltim, dan sekitar 23 ribu-nya di Kaltara.

“Dua ribu ton sisa rastra yang tak terserap dan akan dikembalikan ke pusat,” tuturnya.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com