![]()
HARIANKALTIM.COM – Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda mengklarifikasi terkait pemberitaan sambungan baru di Jalan Padat Karya, Gang Bersama, Sempaja, Samarinda.
Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada warga dan meluruskan informasi yang beredar.
Seiring dengan itu, warga juga menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.
Pihak Perumdam menegaskan bahwa biaya Rp135 juta untuk pipa sekunder tersebut merupakan bagian dari program bantuan dari Pemerintah Daerah, bukan biaya yang ditanggung oleh warga.
Asisten Manajer Humas dan Kesekretariatan Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Khaidir Fadly, menyatakan bahwa nilai Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp135 juta yang beredar sebenarnya adalah usulan lama dari masyarakat setempat.
Pipa berukuran 3 inci tersebut telah dipasang dua bulan lalu dengan bantuan pembiayaan dari Pemerintah Daerah.
“Itu adalah usulan lama dari warga setempat. Memang nilai RAB-nya Rp135 juta, namun pipa tersebut sudah dipasang sekitar dua bulan lalu, dibantu oleh Pemerintah Daerah, bukan sumbangan warga atau tokoh masyarakat,” terang Fadly dalam pernyataan pers diterima HarianKaltim.com, Senin (24/02/2025).
Fadly menjelaskan lebih lanjut bahwa masyarakat sebelumnya mengajukan permohonan untuk mendapatkan program bantuan pemerintah, dan pipa sekunder dipasang sesuai dengan anggaran yang tersedia dari pemerintah daerah.
“Saat ini sudah ada 4 warga yang telah dipasang Sambungan Langsung (SL) karena mereka telah melunasi biaya sambungan,” tambahnya.
Terkait biaya tambahan yang disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya, yaitu biaya sambungan sebesar Rp2,7 juta per kepala keluarga (KK), Fadly membenarkan bahwa biaya tersebut memang benar adanya, sesuai dengan prosedur yang berlaku.
OKNUM LUAR
Namun, terkait dengan tambahan biaya Rp200 ribu per meter untuk jarak sambungan, Fadly menegaskan bahwa biaya tersebut bukan berasal dari Perumdam Tirta Kencana.
Diduga munculnya biaya tambahan tersebut merupakan tindakan yang dilakukan oleh oknum di luar Perumdam yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi.
Mengenai masalah aliran air yang sempat terhenti, Fadly mengungkapkan bahwa tim distribusi Perumdam Tirta Kencana menemukan kebocoran pada pipa sekunder di zona atas.
Proses perbaikan sudah selesai, dan air kini sudah mengalir kembali ke rumah-rumah yang telah terpasang Sambungan Langsung (SL).
Khaidir Fadly juga mengimbau agar warga yang belum mendaftar atau belum menyelesaikan pembayaran biaya sambungan untuk segera menyelesaikannya.
“Biaya SL menjadi tanggung jawab pemilik bangunan atau rumah,” tegasnya.
Perumdam Tirta Kencana berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan memberikan transparansi kepada masyarakat demi kenyamanan bersama. (ADV)







