banner 728x90

Mantan Dirut PDAM Samarinda yang Pertama Meninggal, Ini Deretan Jasa dan Karyanya

Mantan Dirut PDAM Samarinda yang Pertama Meninggal, Ini Deretan Jasa dan Karyanya

Innalillahi wa innalillahi rojiun, kabar duka datang dari keluarga besar PDAM Kota Samarinda.

H Yusrani A Pris, telah meninggal dunia, Ahad (11/07/2021).

Mendiang merupakan pejabat yang pertama menduduki posisi Direktur Utama perusahaan plat merah tersebut.

Informasi ini diterima HarianKaltim.com dari H Jurianto, Pembina Forum Komunikasi Pelanggan Perumdam Tirta Kencana Samarinda.

Disampaikan, almarhum meninggal bersamaan dengan salah seorang adik kandungnya yang bernama H Ilfansyah A Pris.

Keduanya telah dimakamkan di Pemakaman Raudhatul Jannah di Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara. Ahad malam tadi, pukul 23.30 Wita.

Sidin (beliau. Red) asalnya dari PU Provinsi Kaltim, tapi beliau diminta oleh Bapak Wali Kota Kadrie Oening menjadi kepala perusahaan air minum, waktu itu namanya belum PDAM. Nama PDAM baru didirikan tahun 1974,” tutur H Jurianto.

Mantan Dirut PDAM Samarinda yang Pertama Meninggal, Ini Deretan Jasa dan KaryanyaH Jurianto, Pembina Forum Komunikasi Pelanggan Perumdam Tirta Kencana Samarinda

Mantan Kabag Distribusi PDAM Samarinda ini lebih jauh bercerita, mendiang dikenal sosok yang familiar dan dekat dengan bawahan, bahkan ikut turun langsung ke lapangan.

Sampai umpat mengaduk semen beliau kada sungkan,” kenangnya.

Jasa dan karya Yusrani A Pris, lanjut Jurianto, sangat banyak khususnya dalam membangun penyediaan air minum untuk warga Kota Samarinda..

Saat menerima amanah memimpin PDAM Samarinda, kala itu hanya ada IPA berkapasitas 20 liter/detik peninggalan kolonial Belanda.

Kemudian membangun IPA 2 dengan kapasitas 60 liter/detik, lanjut lagi membangun IPA 3 kapasitas 30 liter/detik yang merupakan eks kolam renang Belanda, lokasinya di Jalan Tirta Kencana (Kantor Pusat PDAM) saat ini.

Karya alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu terbilang berderet-deret di masa kepemimpinannya.

IPA 1 Cendana kapasitas 200 liter/detik dan IPA Samarinda Seberang kapasitas 40 liter/detik atas bantuan pinjaman Bank Dunia, merupakan buah dari kerja kerasnya.

Nah, dengan bertambahnya permintaan warga akan air minum, maka beliau meningkatkan IPA 1 Cendana dari kapasitas 200 menjadi 300 liter per detik, begitu juga IPA Seberang dari 40 menjadi 100,” terang Jurianto.

Bahkan, termasuk pula pembangunan IPA Handil 2 dan Samboja.

Kalau IPA 4 dan IPA 5 Tirta Kencana, beliau saat itu sudah menjabat Kepala PU Provinsi Kaltim. Mohon dikoreksi kalau salah,” tukas Bendahara Laskar Anti Korupsi Indonensia (LAKI) Pejuang 45 Kota Samarinda ini.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com