Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR & Pera) Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan Pembekalan Tata Cara dan Teknis Peliputan Berita/Penyampaian Informasi, Senin (30/05/2022).
Acara ini dilaksanakan di gedung B lantai dua Dinas PUPR & Pera Kaltim.
Sejumlah pegawai dari perwakilan beberapa bidang mengikuti kegiatan ini, antara lain bidang yang hadir ialah Sekretariat, SDA, Cipta Karya, Penataan Ruang, Bina Konstruksi, dan UPTD. Total pesertanya sebanyak 48 orang yang terdiri dari Sekretariat, dan 6 bidang, namun satu bidang belum dapat hadir.
Sedangkan dari 4 UPTD yang diundang, 2 UPTD belum sempat hadir.
Kepala Dinas PUPR & Pera Kaltim, AM Fitra Firnanda ST MM membuka acara pelatihan dan menghadiri kegiatan tersebut selama hampir 2 jam.
“Sesuai Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik, semua penyelenggara negara diharapkan membuka seluas-luasnya informasi yang efektif dan efesien serta akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan,” ucap Nanda sapaan – akrabnya.
Namun ia juga sangat menyayangkan masyarakat lebih senang berita yang jelek seperti jalan rusak, ataupun bangunan mangkrak.
“Hal positif harus perlu dimunculkan, mari kita (ubah) dari ghibah negatif ke ghibah positif,” ajaknya.
Sementara, dari laporan singkat Kepala Bidang Bina Konstruksi, Sri Rejeki ST MSi mengatakan, sesuai Undang-undang Keterbukaan Onformasi Publik, maka Dinas PUPR & Pera Kaltim wajib terbuka dalam memberikan informasi.
“Tapi memang tidak semua bisa dibuka dan tidak semua ditutup, ada yang bisa dibuka dan ada yang tidak bisa dibuka,” paparnya.
Ia menyampaikan apresiasi luar biasa untuk Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kaltim, HM Faisal Ssos M Si terkait terselenggaranya kegiatan ini.
Meski baru datang dari Balikpapan dan belum sempat makan, namun menyempatkan langsung hadir.
“Informasi publik itu penting beda terbuka dan transparan,” ujar Faisal yang memberikan materi singkat mengenai apa itu Informasi dan Informasi Publik.
Sementara, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Endro S Efendi memaparkan tentang teknik menulis berita.
“Berita itu yang penting yaitu menggunakan 5W + 1H, berita dan informasi harus cepat dan update dan juga penulisan berita harus sesuai KBBI (Kamus Besar Bahas Indonesia),” ujar Endro.
Ditegaskan, seorang penulis berita harus siap dikritik.
Selain itu, penulisan berita diawali dengan lead, kemudian membuat kata pengantar.
Di akhir pemaparan Endro juga mengatakan: “tulisan sebagai bukti hidup kita di dunia”. (*/MH/ADV/KOMINFO)
