![]()
HARIANKALTIM.COM – Banjir yang merendam kawasan Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara, belum menunjukkan tanda-tanda akan surut hingga Minggu (26/10/2025) petang.
Memasuki hari ketiga, genangan air dilaporkan masih tinggi, menjebak ratusan warga di rumah mereka.
Situasi ini dipicu oleh dua faktor utama: kondisi hulu dan hilir sungai.
Di hulu, Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Benanga, yang menjadi penampung utama aliran Sungai Karang Mumus, masih berstatus Siaga.
Pada Sabtu (25/10/2025), TMA Waduk Benanga sempat menyentuh level 8,02 meter. Meskipun pada Minggu pagi dilaporkan turun ke level 7,09 meter, status ini masih dianggap waspada dan volume air yang dilepas masih signifikan.
Masalah diperparah di bagian hilir. Air luapan dari hulu ini ‘terkunci’ dan tidak bisa mengalir deras ke muara Sungai Karang Mumus, karena air Sungai Mahakam sedang mengalami pasang di level 1,7 meter.
Akibat ‘kuncian’ air ini, kawasan yang lebih rendah seperti Bengkuring, khususnya di area Jalan Terong Pipit, menjadi kantong genangan. Ketinggian air di pemukiman warga dilaporkan masih bervariasi setinggi lutut orang dewasa, melumpuhkan aktivitas total.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Suwarso menyampaikan, sebagai langkah penanganan darurat, BPBD Kota Samarinda bersama relawan gabungan mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak.
“Hari ini kami telah menyiapkan dapur umum di kawasan Bengkuring untuk melayani sekitar 500 kepala keluarga yang terdampak,” katanya.
Tim BPBD dan relawan masih bersiaga di lokasi untuk melakukan pemantauan, menyalurkan logistik, dan mengantisipasi jika ada warga yang memerlukan evakuasi medis. Warga diimbau untuk tetap waspada mengingat kondisi air yang masih belum stabil. (RED)







