HARIANKALTIM.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terkait risiko penyakit tuberkulosis (TBC), dengan fokus pada organ utama yang sering diserang, yaitu paru-paru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim, Setyo Budi Basuki, menjelaskan bahwa TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi tidak jarang juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya.
“Kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap TBC, terutama karena paru-paru menjadi sasaran utama. Langkah-langkah pencegahan perlu ditingkatkan untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit ini,” ujar Basuki.
Dinkes Kaltim juga memberikan informasi tentang gejala TBC, seperti batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, demam, kehilangan berat badan, dan sesak napas. Jika ada gejala tersebut, masyarakat diimbau segera mencari pertolongan medis.
“Dengan deteksi dini, pengobatan TBC menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala yang mungkin terkait dengan TBC,” tambahnya.
Selain itu, Kabid P2P Dinkes Kaltim menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui gaya hidup sehat. Pola makan bergizi, olahraga teratur, dan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi risiko tertular TBC.
Dalam upaya pencegahan, Dinkes Kaltim juga mengadakan sosialisasi dan edukasi di berbagai wilayah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang TBC. Masyarakat diharapkan dapat proaktif dalam melibatkan diri dalam upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit ini.
Peringatan ini menjadi penting mengingat TBC masih menjadi masalah kesehatan global.
“Kami akan terus bekerja sama dengan masyarakat guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari risiko TBC,” tutupnya. (ADV/YSN)