HARIANKALTIM.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, mengungkapkan hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam upaya penanggulangan masalah Malaria di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Meskipun telah ada sejumlah langkah yang diambil, beberapa kendala kritis masih menjadi fokus dalam perjuangan melawan penyakit ini.
“Tiga faktor utama yang menjadi kendala utama dalam penanggulangan Malaria di wilayah Kaltim,” ungkapnya.
Pertama, terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hambatan signifikan. Keterbatasan SDM di lapangan mempengaruhi kemampuan dalam pelacakan dan penanganan kasus Malaria dengan efektif.
Pendanaan yang minim menjadi hambatan kedua yang dihadapi, terutama karena Malaria belum dianggap sebagai prioritas utama dalam alokasi dana. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat serta pihak terkait mengenai urgensi penanggulangan penyakit ini.
Kemudian ketidakoptimalan koordinasi lintas sektoral menjadi tantangan ketiga. Koordinasi yang belum optimal antar instansi dan sektor dapat menghambat efisiensi program penanggulangan Malaria.
Jaya juga menyoroti bahwa pekerja hutan ilegal tidak terdata dengan baik, menyulitkan upaya identifikasi dan penanggulangan penyakit Malaria di kalangan mereka. Selain itu, kasus Malaria lintas wilayah belum terselesaikan dengan baik, dan belum ada task force khusus yang dibentuk untuk menangani isu ini.
Selanjutnya, Jaya mengungkapkan bahwa upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terkait Malaria masih belum optimal. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Malaria perlu ditingkatkan agar langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan secara lebih efektif.
Dalam menghadapi tantangan ini, Jaya menegaskan perlunya sinergi antar berbagai pihak dan peningkatan koordinasi lintas sektoral.
“Guna menciptakan strategi yang lebih holistik dan efektif dalam penanggulangan Malaria di Kalimantan Timur,” pungkasnya. (ADV/YSN)