HARIANKALTIM.COM – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Setyo Budi Basuki, menyoroti pentingnya memberikan perhatian khusus terhadap remaja penyandang disabilitas netra dan rungu wicara dalam pelayanan kesehatan reproduksi.
Menurut Basuki, kelompok remaja ini memiliki kebutuhan khusus yang memerlukan pendidikan dan pelayanan kesehatan reproduksi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mereka.
“Remaja penyandang disabilitas netra dan rungu wicara adalah kelompok remaja dengan kebutuhan khusus yang perlu mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka,” ujar Basuki di Samarinda.
Pernyataan ini menegaskan perlunya pendekatan yang lebih sensitif dan inklusif dalam menyediakan layanan kesehatan reproduksi bagi kelompok ini.
Basuki mencatat bahwa berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2012, terdapat 1.780.204 orang penyandang disabilitas netra dan 637.541 orang penyandang disabilitas rungu wicara di Indonesia. Sebagian besar dari mereka merupakan remaja yang memerlukan perhatian khusus dalam mengakses layanan kesehatan reproduksi.
“Penting bagi kita untuk memberikan dukungan yang memadai dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan remaja penyandang disabilitas. Ini mencakup penyediaan informasi yang dapat diakses dengan mudah, fasilitas yang ramah disabilitas, dan pelatihan bagi penyedia layanan kesehatan,” tambah Basuki.
Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memastikan bahwa remaja penyandang disabilitas netra dan rungu wicara mendapatkan akses yang setara dalam memahami dan mengelola kesehatan reproduksi mereka. Dengan memperhatikan kebutuhan khusus ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan remaja penyandang disabilitas di Kalimantan Timur. (ADV/YSN)