HARIANKALTIM.COM – Pihak PT Bahana Krida Nusantara (BKN) memberikan klarifikasi terkait sejumlah informasi yang beredar mengenai proyek pembangunan Jembatan Sungai Ratah di Kabupaten Mahakam Ulu.
Menurut salah satu perwakilan PT BKN, proyek tersebut memang sempat mengalami penundaan selama beberapa bulan.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tantangan geografis dan kondisi alam di lokasi proyek, serta adanya masalah sosial yang berkaitan dengan ganti rugi lahan milik masyarakat setempat.
Namun, saat ini, pekerjaan telah kembali dilanjutkan dan pihaknya memastikan bahwa jembatan akan segera tersambung.
“Setelah melalui berbagai kendala, kami berhasil melanjutkan pekerjaan. Kami yakin, dalam waktu dekat, Jembatan Sungai Ratah akan segera tersambung dan dapat digunakan oleh masyarakat,” ujarnya, belum lama ini.
Terkait dengan proses pembiayaan proyek, ia juga menjelaskan bahwa kredit yang diajukan kepada Bankaltimtara diproses sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku.
Ia juga meluruskan bahwa kasus hukum yang menimpa PT BKN di Bengkulu merupakan masalah yang berkaitan dengan Direktur Cabang setempat dan tidak ada sangkut pautnya dengan proyek Jembatan Sungai Ratah.
Dengan klarifikasi ini, PT BKN berharap semua pihak dapat memahami kondisi proyek Jembatan Sungai Ratah dan proses penyelesaian berbagai persoalan yang masih berlangsung. (ADV/MP)