HARIANKALTIM.COM – Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) bergerak maju dalam mendukung kesehatan mental anak-anak di wilayah ini dengan upaya kolaboratif yang luas.
Direktur UPT RSJD Atma Husada Kaltim, Indah Puspitasari, menjelaskan inisiatif yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut.
“Kami menyadari bahwa masalah kesehatan mental dapat memengaruhi berbagai kalangan, termasuk anak-anak di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Meskipun kami adalah lembaga perawatan kesehatan jiwa, kami tidak terbatas pada perawatan pasien saja,” ungkapnya.
RSJD Atma Husada Kaltim pun aktif berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk memastikan bahwa mereka bisa memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan kepada sekolah-sekolah di wilayah tersebut.
Meskipun bukan ranah utama RSJD, mereka bersedia menjadi narasumber dalam kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi tentang kesehatan mental.
Ia juga menyoroti fakta bahwa masalah self-harm atau perilaku menyakiti diri sendiri semakin umum di kalangan anak-anak. Untuk mengatasi hal ini, RSJD Atma Husada Kaltim telah mulai bekerja sama dengan guru bimbingan konseling (BK) di sekolah-sekolah di Samarinda. Mereka bahkan membuka hotline khusus bagi guru BK agar dapat berkonsultasi jika mereka menghadapi situasi yang berkaitan dengan kesehatan mental siswa.
Selain itu, RSJD berupaya untuk meningkatkan kerjasama dengan sekolah-sekolah sebelum mereka memasuki program pendidikan. Saat ini, beberapa sekolah swasta di Samarinda telah bekerjasama dengan RSJD Atma Husada Kaltim, dan pihaknya berharap sekolah negeri juga akan bergabung dalam upaya ini.
Ia menyatakan bahwa RSJD Atma Husada Kaltim akan lebih proaktif dalam berkomunikasi dengan sekolah dan guru BK untuk pengenalan secara dini tentang isu kesehatan mental. Serta mengembangkan inovasi untuk mendeteksi dini tanda-tanda depresi.
“Inovasi kami akan mencakup pertanyaan yang terkait dengan kesehatan mental, dan kami akan menyediakan alat yang dapat melakukan pemindaian untuk mendeteksi isu-isu ini. Ini akan membantu kami menentukan sejauh mana intervensi diperlukan,” tambahnya. (ADV/YSN)