“Kota Tepian Kota Samarinda,
Sore sore ramai orang bersepeda,
Walaupun Virus Corona tengah melanda,
Namun semangat belajar tak boleh reda”.
Demikian sepenggal pantun yang disampaikan Rektor IAIN Samarinda, Prof Dr M Ilyasin MPd saat menutup resmi Pengenalan Budaya Akedemik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2020.
Kegiatan yang dulunya dikenal dengan sebutan ospek ini digelar secara virtual, sejak 21 hingga 24 September 2020.
Pesertanya sebanyak 1.532 mahasiswa baru.
Akademisi yang memang gemar berpantun ini mengajak para mahasiswa baru untuk menanamkan sebuah prinsip sebagai generasi baru.
“Kita sama-sama menyadari bahwa pandemi Covid-19 ini membuat ruang gerak kita terbatas termasuk dalam menyelenggarakan PBAK tahun ini, namun sebagai kampus Islam pasti bisa mengambil hikmah di balik ini, minimal memudahkan panitia dalam menyelenggarakan sehingga menambah kreativitas dalam dunia digital,” ujarnya
Ia juga berpesan agar mahasiswa baru wajib menjaga nama baik kampus, dan harus bangga bahwa IAIN Samarinda menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri yang ada di Kalimantan Timur dan Utara.
“Apalagi saat ini IAIN sedang berproses menjadi sebuah Universitas Islam Negeri Kaltim,” paparnya.
Disampaikan pula tugas untuk selalu mensosialisasikan eksistensi IAIN Samarinda.
“Supaya bisa mensosialisasikan dengan baik, maka saudara harus memahami apa-apa yang ada di dalam kampus ini, tentu saudara telah mendapatkan pencerahan itu selama mengikuti PBAK,” harapnya
Selain itu, Profesor Ilyasin mewanti-wanti agar para mahasiswa baru bisa memproteksi diri terhadap paham keagamaan dan kenegaraan yang mengandung unsur radikal.
“Jaga diri dari paham radikal, ini penting. Jika saudara merasa ada paham yang aneh, anda harus waspada. Silakan ditanyakan kepada ahlinya atau pada dosen. Kita yakin bahwa para dosen IAIN Samarinda berkompeten dalam menjawab persoalan-persoalan saudara semua,” tutup Rektor.
(Sumber: Humas IAIN Samarinda)
