HARIANKALTIM.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, KH Muhammad Rasyid mengukuhkan Pengurus MUI Kota Samarinda masa Khidmat 2023-2028.
Dikutip dari keterangan resmi MUI Kaltim, acara digelar di Hotel Grand Sawit, Samarinda, Sabtu (15/07/2023).
Kiai Rasyid dalam sambutannya mengingatkan, fungsi MUI sebagai wadah pengabdian dan pengkhidmatan (melayani).
“Itulah tujuan utamanya menjadi pengurus MUI untuk pengabdian dan melayani umat dengan ikhlas bukan berarti tidak boleh terima uang, tetapi sikap ikhlas itulah yang diutamakan,” ujarnya.
Mantan Ketua Baznas Kaltim ini menyampaikan salah satu tugas yang diamanahkan kepada MUI yaitu menjaga umat Islam dari paham pemikiran dan aliran sesat.
“Aliran sesat banyak muncul di Kaltim seperti Kifayatul Islam di Kukar. Upaya kita di MUI adalah untuk menjaga umat Islam bukan memberantas atau bahkan menghakimi mereka yang diduga bahkan dipastikan sesat,” pesannya.
JANJI
Sementara itu, Ketua MUI Samarinda, KH Muhammad Mundzir mengingatkan kepada pengurus yang baru dikukuhkan agar berpedoman kepada janji yang baru diucapkan ketika pengurus MUI dikukuhkan selama 5 tahun untuk mengutamakan organisasi daripada keluarga.
Selanjutnya ia mengupas tentang tema Mukerda yaitu meneguhkan peran ulama dalam membangun Kota Samarinda, ini tugas MUI untuk mewujudkannya.
“Ini memang tidak mudah membangun Samarinda yang beradab tidak cukup hanya punya ilmu, tapi akhlak harus diutamakan, percuma punya ilmu kalau tak beradab,” ujar mantan Ketua NU Samarinda ini.
Kiai Mundzir mengaku bangga pengurus MUI Samarinda sumber daya manusianya tak diragukan, banyak yang sarjana yang S1 hingga doktor, namun menjaga kekompakan, kepedulian, pengabdian tetap diutamakan.
“Pesan saya kita bersatu, jangan sikut sikutan, jangan mengurusi yang bukan urusan kita dan jangan bertindak atau main hakim sendiri kalau kita tidak tahu permasalahan yang sesungguhnya, kalau kita bisa melaksanakan kita akan aman masyarakat juga terlindungi,” katanya. (RED)
