HARIANKALTIM.COM – Pemuda lintas iman di Provinsi Kalimantan Timur mengeluarkan pernyataan sikap bersama yang menyerukan persatuan dan penolakan terhadap kekerasan di tengah dinamika sosial politik nasional.
Pernyataan ini disampaikan pada 31 Agustus 2025 di Samarinda.
Dalam rilis pers tersebut, mereka menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa dan luka yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Mereka juga meminta semua pihak di Kalimantan Timur untuk menahan diri, tetap tenang, dan tidak terprovokasi oleh isu-isu atau informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama yang disebarkan melalui media sosial.
Lebih lanjut, pernyataan sikap ini menegaskan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan dan anarkisme.
Aksi anarkis, perusakan fasilitas umum, dan penggunaan kekerasan fisik dinilai bertentangan dengan ajaran semua agama dan hukum yang berlaku.
Menurut mereka, penyampaian pendapat yang anarkis hanya akan mencederai semangat persaudaraan dan kerukunan.
Selain itu, para pemuda lintas iman ini juga mendesak para pemimpin lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif agar bersikap bijak dan berpihak pada masyarakat kecil.
Mereka juga meminta aparat penegak hukum, termasuk Polri dan TNI, untuk bersikap profesional, adil, dan transparan dalam menangani situasi yang berkembang.
Aparat juga diharapkan mengedepankan dialog dan mediasi, bukan tindakan berlebihan.
Pernyataan ini ditandatangani oleh perwakilan dari berbagai organisasi pemuda, termasuk:
- Ketua Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Timur, Adam Muhammad
- Ketua Pemuda Konghuchu Indonesia Kalimantan Timur, Wijaya, William Anderson
- Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Kalimantan Timur, Daniel Abadi Sihotang
- Ketua Pemuda Katolik Komda Kalimantan Timur, Mariana Tukkan
- Ketua Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Kalimantan Timur, Ni Putu Eka Agustina
Melalui pernyataan ini, mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat persatuan, toleransi, dan solidaritas tanpa memandang perbedaan suku, agama, maupun golongan.
Mereka berharap para pemimpin bangsa bisa melakukan evaluasi diri untuk memberikan pelayanan yang tulus dan adil demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. (RED)