HARIANKALTIM.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur berupaya meningkatkan ketersediaan guru-guru bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kepala Bidang (Kabid) SMK Disdikbud Kaltim, Surasa menjelaskan secara umum SDM guru SMK di Kalimantan Timur mengalami kekurangan itu menjadi tantangan tersendiri dari pemerintah.
Ia memberi solusi untuk bisa menjalin kerjasama dengan industri usaha, serta harapannya ketika sekolah sudah menjalin kerjasama bisa untuk menutupi kekurangan guru yang ada.
“Untuk secara umum guru SMK mengalami kekurangan, kami memberikan solusi supaya sekolah bisa menjalin kerjasama dengan industri usaha,” ujar Surasa.
“Kami berharap ketika sekolah dan industri sudah bekerja sama, untuk menutupi kekurangan itu jadi kita panggilkan guru dari industri atau yang biasa disebut guru tamu untuk bisa mengajar di sekolah,” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Surasa, guru SMK dibagi menjadi dua kategori, guru produktif dan guru adaptif.
Guru produktif adalah guru yang dapat memberikan pengajaran sesuai jurusan atau bidang keahlian. Sedangkan guru adaptif merupakan guru yang berikan pembelajaran menyesuaikan kondisi, kebutuhan dan lingkungan siswa sehingga terjadi penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Terpisah, Nurul, salah satu guru produktif dari SMKN 3 Samarinda mengatakan tenaga pengajar guru produktif di sekolahnya sangat kurang terutama dari Tata Boga.
“Saat ini tenaga pengajar kami masih kurang. Kami hanya punya 9 tenaga pengajar untuk mengampu 12 kelas Dan memang dari lulusan tata boga sendiri gak ada,” jelas Nurul.
“Sebentar lagi, kami ada 1 guru yang pensiun. Dalam tempo 6 tahun jika tidak ada regenerasi, maka habis guru tata boga, apalagi ada aturan guru purna tugas tidak boleh ngajar, itu kita agak repot,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Nurul menjelaskan untuk proses pembelajaran dibagi menjadi dua Rombongan Belajar (Rombel) yang pertama ada bagian tata hidang, rombel kedua belajar produksi.
Jadwal perencanaan praktik berdasarkan silabus yang telah ditentukan, setiap minggunya terbagi menjadi pengolah cookies dan minggu berikutnya pembuatan roti yang sudah dipasarkan dimana mana
Selain itu, SMKN 3 samarinda juga membuat olahan masakan khas Kalimantan Timur dari masakan daerah hingga pembuatan kue tradisional.
“Jadi kami memang bukan hanya membuat kue saja, namun masakan khas Kaltim juga seperti masakan indonesia dan kontinental tergantung tingkatan kelasnya. Masakan yang kami buat ada masakan dan pembuatan kue tradisional,” pungkasnya. (ADV/SIK)