Penataran Pelatih Pencak Silat Hadirkan Psikolog, Peserta Antusias

Penataran Pelatih Pencak Silat Hadirkan Psikolog, Peserta Antusias

HARIANKALTIM.COM – Ikatan Pencak Silat Indonesia (lPSI) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Penataran Pelatih Tingkat Daerah (P2TD), di Hotel Grand Fatma, Tenggarong.

Rangkaian perhelatan hasil kerja sama Pengurus Cabang (Pengcab) IPSI Kukar dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar ini berlangsung selama lima hari, yakni 13 – 17 Oktober 2022.

Setelah hari pertama digelar pembukaan acara secara resmi, selanjutnya di hari kedua mulai kegiatan pemberian materi.

Pada Jumat (14/10/2022) pagi, materi yang disampaikan adalah mengenai psikologi dengan narasumber Naita Faulina.

Naita merupakan seorang psikolog yang sering memberikan psikodukasi, psikoterapi dan juga konseling.

Penataran Pelatih Pencak Silat Hadirkan Psikolog, Peserta Antusias
Naita Faulina, narasumber psikolog pada Penataran Pelatih Pencak Silat. (foto: akmal hafidz/hariankaltim.com)

Dalam penyampaiannya, ia memberikan sebuah edukasi mengenai bagaimana pentingnya latihan-latihan mental atau biasa disebut dengan psikologis dari pelatih kepada atlet.

Mulai dari seputar psikologi olahraga, mental berprestasi, mental juara, dan juga terkait gangguan-gangguan psikologis yang biasa dialami atlet serta bagaimana cara pelatih nantinya menangani hal tersebut.

Naita Faulina menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan psikologi ini
agar pelatih dapat mengaplikasikan, membangun, dan membentuk mental seorang juara.

Harapannya, pelatih dari Kalimantan Timur nantinya bisa mengubah budaya melatih, mulai dari attitude, disiplin, hingga cara bicara.

“Saya harapkan para pelatih ini nantinya dapat menjadi seorang pelatih yang lebih handal ke depannya. Bukan hanya sebagai pelatih yang mencetak juara namun, tapi juga sebagai pelatih yang dapat mendidik bagaimana atlet sesuai dengan tugas dan fungsinya,” harap Naita.

Menurut dia, Penataran ini merupakan kegiatan yang luar biasa, terlebih melihat antusiasme dari para peserta atau pelatih.

“Mereka sangat aktif bertanya, juga aktif sharing dan beberapa kali tadi kita praktik, mereka juga antusias dan aktif. Alhamdulillah, materi yang kita berikan juga bisa mereka praktikan,” tuturnya.

Penataran Pelatih Pencak Silat Hadirkan Psikolog, Peserta Antusias

Naita sangat mengapresiasi kegiatan ini karena masalah psikologi atlet masih belum merata informasinya.

“Karena stigma yang berkembang di masyarakat itu, psikolog itu mahal, psikolog itu hanya untuk orang sakit. Padahal sebenarnya stigma seperti ini merupakan kesalahan,” ujarnya.

Ditegaskan, psikologi dalam olahraga juga merupakan hal yang sangat penting, karena aspek mental dalam sebuah olahraga itu tidak bisa ditinggal.

“Karena seperti yang sering kita lihat atlet sudah dilatih sedemikian rupa fisik dan tekniknya tapi hal itu tidak keluar saat bertanding. Hal seperti ini berarti ada yang salah dengan mental, keberanian dan juga tentu psikologisnya,” ulas Naita. (AH/ADV/DISPORA)