HARIANKALTIM.COM – Wali Kota Samarinda, Dr. Andi Harun, semakin serius merealisasikan revitalisasi kawasan Pecinan Samarinda yang mencerminkan perpaduan budaya Tionghoa dan Kutai.
Setelah tiga hari proses desain, hasil karya tersebut dipamerkan pada International Design Expo Chinatown Samarinda, yang berlangsung di Atrium Samarinda Central Plaza, Sabtu (24/08/2024).
Revitalisasi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kawasan Pecinan yang telah menjadi saksi sejarah harmonisnya hubungan antara etnis Tionghoa dengan masyarakat lokal Kalimantan, khususnya di Samarinda, selama berabad-abad.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Samarinda, Universitas Kristen Maranatha, dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kaltim, melibatkan 44 mahasiswa, 16 dosen, dan 4 arsitek.
Mereka terbagi dalam empat grup yang fokus pada berbagai aspek kawasan Pecinan Samarinda:
- Pusat Kultur Samarinda Chinatown
- Pemandangan Jalanan Samarinda Chinatown
- Fasad Kawasan Samarinda Chinatown
- Pusat Ekonomi Samarinda Chinatown
Dr. Andi Harun mengungkapkan bahwa setelah pameran ini, Pemkot akan menyusun Detail Engineering Design (DED) proyek yang diharapkan bisa mulai dilaksanakan pada 2025.
Kawasan Pecinan nantinya akan mencakup Jl Yos Sudarso, Pelabuhan, hingga Jl Mulawarman, serta terhubung dengan kawasan Citra Niaga dan Teras Samarinda, menciptakan jalur wisata yang memuaskan bagi pengunjung.
“Desain kawasan ini tidak hanya menampilkan arsitektur Tionghoa, tetapi juga mengintegrasikan unsur-unsur budaya Kutai. Misalnya, atap akan dirancang dengan ornamen Kutai, dan beberapa elemen seperti kursi akan mengambil inspirasi dari ikon lokal seperti Pesut Mahakam,” jelasnya.
Sebelum pembukaan pameran oleh wali kota, acara ini diawali dengan talkshow yang menghadirkan pembicara dari Dinas Perkim, Dinas PUPR, Sejarawan Publik kota Samarinda M Sarip, dan Ketua Proyek Pecinan Samarinda, Krismanto Kusbiantoro. (*/RED)