HARIANKALTIM.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda segera membongkar jembatan penghubung di jalan masuk Mugirejo yang selama ini menghambat aliran air, yang menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan tersebut.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa pembongkaran jembatan yang terletak di antara Jalan DI Panjaitan dan Mugirejo itu akan dimulai minggu depan.
Menurutnya, jembatan tersebut terlalu rendah, sehingga menyebabkan aliran air terganggu dan memperburuk masalah banjir di daerah tersebut.
“Jembatan ini harus segera dibongkar untuk memperlancar aliran air. Minggu depan kita akan mulai pembongkarannya,” tegas Andi Harun saat sidak, Kamis (03/06/2025).
Pembongkaran jembatan ini merupakan salah satu langkah Pemkot dalam mengatasi masalah banjir di Mugirejo.
Dalam upaya jangka panjang, Pemkot telah merencanakan proyek drainase sepanjang 250 meter, yang terbagi menjadi dua bagian: 200 meter untuk penanggulangan jangka panjang dan 50 meter untuk solusi jangka pendek.
Meskipun genangan air masih terjadi, Wali Kota berharap dengan adanya pembongkaran jembatan dan proyek drainase ini, kawasan Mugirejo dapat terbebas dari banjir pada 2026 mendatang.
Selain itu, Andi Harun juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang meneliti keberadaan Warung Kediri yang terletak di sekitar area tersebut.
Bangunan warung tersebut dinilai menghalangi aliran air, sehingga perlu ada komunikasi dengan pemiliknya untuk mencari solusi terbaik, agar air tetap bisa mengalir dengan lancar.
“Setelah melakukan pemeriksaan teknis terkait keberadaan Warung Kediri, kami akan berbicara langsung dengan pemiliknya,” ujar Wali Kota.
Disampaikan, warungnya tetap bisa beroperasi, namun harus ada perubahan untuk memastikan air bisa mengalir di bawah bangunannya.
“Begitu juga dengan pagar yang dibangun di atas tanah milik mereka, kita akan minta izin untuk membongkarnya sementara, dan nanti pemerintah akan membangunkan ulang setelahnya,” tambah Andi Harun. (*/RED)