HARIANKALTIM.COM – Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, M Syirajudin menitipkan pesan penyelesaian pekerjaan rumah alias ‘PR’ masih ada 17 desa berstatus tertinggal di Kaltim. Dia berharap Anwar Sanusi penggantinya sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim memberi perhatian lebih terhadap penyelesaiannya.
“PR besar kita masih ada desa tertinggal di Kaltim. Ini yang harus menjadi perhatian serius,”ujar Iyad — sapaan akrab M Syirajudin — saat menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala DPMPD Kaltim dari M Syirajudin kepada Anwar Sanusi, di Ruang Serbaguna Kantor DPMPD Kaltim, Senin (15/08/2022).
Meski begitu, dia menyebut PR tersebut bukan hanya tugas DPMPD. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait juga perlu ambil bagian mengintervensi sesuai bidang tugas masing-masing.
Dia berharap Tim Gubernur Untuk Percepatan Pelaksanaan Pembangunan (TGUP3) Kaltim menjadikan persoalan masih ada 17 desa tertinggal ini perhatian. “Indek Desa Membangun (IDM) sudah kepalang tanggung tinggal 17 desa. Semoga TGUP3 bisa mendorong OPD terkait untuk menyasar program instansinya ke 17 desa dimaksud,”katanya.
Selain itu, Iyad juga berpesan agar masalah tata batas, pemekaran wilayah desa, master plan pembangunan Kawasan perdesaa, serta pengakuan Masyarakat Hukum Adat Wehea menjadi prioritas penyelesaian. “Yakin dengan kepiawaian Pak Anwar Sanusi bisa melanjutkan dan lebih baik. Titip melalui bidangnya masing-masing program kegiatan yang sudah baik dilanjutkan dan ditingkatkan,” katanya.
Sebagai pamungkas, dia menyarankan Kepala DPMPD Kaltim yang baru untuk rajin turun lapangan memberikan semangat dan perhatian masyarakat desa. Terpenting dengan sering turun lapangan memudahkan mengidentifikasi masalah pembangunan dan Pemberdayaan masyarkat desa. (*/MH/ADV/KOMINFO)
