HARIANKALTIM.COM – Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, Junaedi, memberikan klarifikasi terkait wacana alih fungsi Hotel Atlet menjadi perpustakaan.
Junaedi menjelaskan bahwa menggabungkan fungsi olahraga dan perpustakaan di satu lokasi bisa berdampak negatif terhadap kenyamanan pengunjung.
“Jika ada orang yang sedang membaca buku, kemudian tiba-tiba terganggu oleh suara keras dari aktivitas olahraga, tentu itu akan mengurangi kenyamanan mereka,” kata Junaedi, Minggu (10/11/2024).
Meski demikian, ia mengapresiasi wacana tersebut sebagai sebuah ide atau gagasan yang patut dipertimbangkan. Ia menyadari adanya kekhawatiran bahwa Hotel Atlet yang tidak dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi terbengkalai dan kumuh.
“Kami memahami kekhawatiran tersebut. Namun, yang paling penting adalah melakukan survei kelayakan terlebih dahulu untuk memastikan apakah alih fungsi ini benar-benar sesuai atau tidak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Junaedi menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan Hotel Atlet, dengan tetap mengutamakan fungsi utamanya sebagai fasilitas pendukung kegiatan olahraga. Salah satu langkah yang sedang dijalankan adalah pengembangan Sport Tourism atau wisata olahraga, di mana Hotel Atlet akan dijadikan sarana penunjang.
“Hotel Atlet akan tetap diprioritaskan untuk mendukung kegiatan olahraga, dan kami akan terus berusaha mengoptimalkan penggunaannya seiring dengan berkembangnya program Sport Tourism,” pungkasnya. (NIS/ADV)