HARIANKALTIM.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai memperingatkan mengenai pentingnya mengubah pola pikir masyarakat menjelang kedatangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Dalam upaya mengantisipasi peningkatan penduduk, Dishub Kaltim mendorong penggunaan transportasi massal di perkotaan sebagai prioritas, dengan harapan penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalkan.
Kepala Dishub Provinsi Kaltim, Yudha Pranoto, menekankan bahwa dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat di masa depan, penggunaan kendaraan pribadi akan semakin meningkat.
“Penduduk Kaltim diperkirakan akan terus bertambah, terutama di Kota Balikpapan. Konsep Buy The Service (BTS) adalah antisipasi untuk masa depan, dan kita harus bersama-sama mendukungnya, termasuk di Samarinda,” ungkap Yudha.
Sistem Buy the Service merupoakan sistem dimana biaya operasional bus yang melayani trayek-trayek dibeli oleh pemerintah untuk kemudian pemerintah menjualnya kepada masyarakat dengan ongkos yang ditetapkan. Sistem ini memindahkan risiko surplus atau defisit operasi dari tangan operator ke pemerintah
Sebelumnya, Dishub Kaltim telah membahas Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan dengan Skema Layanan Buy The Service (BTS) dalam Mendukung Transportasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Kota Lain di Kaltim dalam Forum LLAJ.
“Pada acara yang dihadiri oleh ratusan peserta, kami telah menghadirkan beberapa narasumber, termasuk Dirlantas Polda Kaltim, Kadishub Balikpapan, Badan Otorita IKN Deputy Pengendalian Pembangunan, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim, dan lainnya, yang membahas persiapan tranportasi untuk masa depan,” jelas Yudha.
Selain itu, Yudha mengungkapkan pada kesempatan tersebut, Sesditjen Hubdat Kemenhub juga turut hadir untuk memberikan referensi dan masukan mengenai sistem BTS yang akan diterapkan di Kaltim.
“Kehadiran Sesditjen Hubdat Kemenhub memberikan kami wawasan tentang skema layanan BTS, prosedur pengadaan, penentuan tarif angkutan, apakah seluruhnya subsidi, gratis, atau bagaimana,” kata Yudha. (ADV/SIK)