HARIANKALTIM.COM – Pelabuhan Kenyamukan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, ditargetkan rampung pada tahun 2024. Keberadaannya diharapkan dapat membawa dampak positif bagi iklim usaha di Kutim.
Anggota DPRD Kalimantan Timur Agiel Suwarno mengatakan, dengan beroperasinya Pelabuhan Kenyamukan, distribusi kebutuhan pokok dan material masyarakat setempat akan menjadi lebih mudah. Hal ini akan berdampak pada penurunan harga bahan pokok, sehingga masyarakat dapat menikmati harga yang lebih murah.
Selain itu, pelabuhan tersebut juga dapat digunakan untuk menurunkan material batu, semen, dan sebagainya. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi pendapatan masyarakat dan iklim usaha di Kutim.
“Pelabuhan ini akan menjadi ikon baru bagi Kutim dan meningkatkan daya saing daerah. Saya berharap pelabuhan ini bisa segera rampung dan beroperasi sesuai target,” kata Agiel.
Pemkab Kutim telah menganggarkan Rp120 miliar melalui program multiyears contract (MYC) untuk lanjutan pembangunan Pelabuhan Kenyamukan. Pembangunan pelabuhan tersebut telah dimulai sejak tahun 2012 silam.
Pelabuhan Kenyamukan memiliki fungsi penting bagi warga Kutim, terutama untuk mempermudah akses transportasi dan kebutuhan logistik masyarakat lokal. Pada tahun 2017 lalu, Presiden Joko Widodo telah menetapkan wilayah perairan di Pelabuhan Kenyamukan sebagai salah satu Tol Laut Jalur VIII dan masuk kategori proyek strategis nasional (PSN).
Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan di Kutai Timur merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian daerah. Keberadaannya diharapkan dapat membawa dampak positif bagi iklim usaha di Kutim, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (ADV/FAN)