HARIANKALTIM.COM – Suriani, Kepala Seksi Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa pihaknya telah meluncurkan program Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya olahraga.
Program ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, baik secara mandiri maupun dalam kerja sama dengan pusat.
“IPO mencakup sembilan dimensi utama yang meliputi sumber daya manusia olahraga, ruang terbuka, literasi fisik, kebugaran, perkembangan personal, kesehatan, ekonomi, performa, dan partisipasi,” katanya, Selasa (12/11/2024).
Untuk tahap awal, Dispora Kaltim mengumpulkan data dari lima kabupaten/kota, yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Timur (Kutim), Kutai Barat, dengan rencana untuk memperluasnya ke sepuluh kabupaten/kota pada tahun depan.
“Tujuan dari IPO ini adalah untuk memetakan perkembangan olahraga di Kaltim dan mendapatkan data yang akurat mengenai berbagai aspek olahraga di daerah ini,” ujar.
Selain itu, Suriani juga menyampaikan bahwa Dispora Kaltim rutin mengadakan kompetisi olahraga tahunan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap olahraga.
“Setiap tahun, cabang olahraga yang dipertandingkan berbeda-beda. Pada tahun lalu, kompetisi panjat tebing dan sepatu roda digelar, sementara tahun ini mengangkat cabang olahraga pencak silat dan karate. Untuk tahun depan, judo dipilih sebagai cabang olahraga yang akan dipertandingkan,” jelasnya
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Banyak yang menginginkan agar setiap tahunnya ada variasi cabang olahraga yang dipertandingkan,” tambahnya.
Keberhasilan kompetisi tersebut dapat dilihat dari tingginya partisipasi, seperti pada cabang karate yang diikuti oleh lebih dari seribu peserta. Namun, Suriani juga mencatat bahwa beberapa daerah terlambat mendapatkan informasi mengenai kompetisi pencak silat, sehingga mereka tidak dapat ikut serta.
Meski menghadapi beberapa kendala, Dispora Kaltim terus berupaya untuk membudayakan olahraga di kalangan masyarakat, baik melalui kompetisi maupun penerapan program IPO.
“Kami berharap semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dapat mengurangi berbagai masalah kesehatan,” ungkap Suriani.
Suriani menambahkan bahwa hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berolahraga masih tergolong rendah, dengan partisipasi yang belum mencapai 50 persen.
“Oleh karena itu, program IPO dan berbagai kompetisi olahraga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif berolahraga,” tutupnya. (NIS/ADV)