
HARIANKALTIM.COM – Anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir tengah bertekad untuk mengawal terus realisasi anggaran APBD di tiga daerah asal daerah pemilihannya. Yakni Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dan Kabupaten Berau.
Fokusnya adalah pada program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan pengembangan infrastruktur di wilayah tersebut.
“Saya mengawal realisasi anggaran untuk program-program yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dan infrastruktur di tiga daerah tersebut. Misalnya, penanggulangan banjir di Bontang. Apa saja yang bisa dibantu dari pemerintah provinsi,” ungkapnya.
Legislator Dapil Bontang, Kutim, dan Berau ini menyoroti beberapa program prioritas termasuk pengembangan sistem drainase, penyediaan air bersih, dan pengelolaan limbah. Dia mencatat bahwa penanggulangan banjir di Kota Bontang melibatkan proyek pembangunan bendungan di Sungai Suka Rahmat yang telah dimulai sejak tahun ini. Namun, proyek tersebut masih menghadapi hambatan izin kawasan hutan dan studi kelayakan.
“Air di Bontang itu kiriman dari Kutai Timur. Makanya kita sudah beberapa tahun terakhir sebenarnya memperjuangkan izinnya. Mudah-mudahan tahun 2024 sudah mulai pekerjaannya. Bendungan itu untuk menampung air kiriman dan mengatur debit air agar tidak meluap ke Kota Bontang,” katanya.
Selain itu, Sutomo Jabir berharap untuk membersihkan dan memperdalam sungai-sungai yang mengalir ke dalam kota serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Dia mencontohkan kolam buatan yang dibuat oleh PT Badak NGL sebagai salah satu alternatif penampungan air hujan.
Di luar itu, Sutomo Jabir juga menyoroti kolam bekas tambang yang dapat digunakan untuk distribusi air bersih ke Kota Bontang dan Kutai Timur. Ia menegaskan bahwa proyek ini telah masuk dalam anggaran tahun depan, termasuk pembangunan pipa distribusi air bersih.
“Air dari kolam bekas tambang tersebut sudah diuji dan memiliki pH yang bagus, sehingga air itu bisa diolah dan aman dikonsumsi masyarakat.” jelasnya.
Selain itu, Sutomo Jabir berkomitmen untuk terus mengawasi pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kutai Timur, dengan harapan agar IPAL tersebut dapat berfungsi dengan baik tanpa mencemari lingkungan.
“Untuk Kutai Timur dan Berau, tentu masih banyak persoalan lain yang harus diselesaikan, termasuk jembatan dan jalan provinsi. Tapi saya optimis dengan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, maka kita bisa membangun daerah ini menjadi lebih baik,” tutupnya. (ADV/MAY)