banner 728x90

Akademisi Dukung Rencana Pemkot Samarinda Soal Lapangan Bola Voorfo

Akademisi Dukung Rencana Pemkot Samarinda Soal Lapangan Bola Voorfo
Akademisi Universitas Mulawarman, Dr Warsilan. (foto: tribun kaltim)

HARIANKALTIM.COM – Niatan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menanggulangi banjir di kawasan Voorfo dengan membuat polder di lapangan Jalan Letjend Soeprapto (Pembangunan) mendapat dukungan pelbagai pihak, salah satunya dari pihak akademisi.

Ini menyusul viralnya potongan video saat Wali Kota Andi Harun melakukan sidak ke lapangan sepakbola tersebut, Jumat (06/01/2023).

Rekaman itu memperlihatkan Andi Harun menegur seorang pria yang mengaku sebagai pengawas proyek.

Akademisi Dukung Rencana Pemkot Samarinda Soal Lapangan Bola Voorfo
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat mendatangi Lapangan Bola Voorfo, Jumat 06 Januari 2023. (foto: capture)

Informasi dihimpun, pada kawasan itu akan dibangun area sarana olahraga, berbeda dengan yang direncanakan Pemkot Samarinda, yakni untuk daerah resapan air atau pun untuk polder.

Pengamat tata kota dari Universitas Mulawarman, Dr Warsilan MT dalam pandangannya mendukung rencana Pemkot tersebut.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini menitikberatkan pada dua hal.

Pertama, adalah melihat dulu fungsi kawasan tersebut.

“Lihat dulu tata ruangnya. Kalau tidak salah itu kawasan perumahan atau permukiman. Maka wajar saja perlu adanya RTH atau daerah untuk resapan air,” ujar Warsilan dikutip dari laman Pojok Negeri.

Ia menyebutkan, kalau dilihat dari topografi, daerah itu memang digunakan sebagai aliran air.

“Kalau dilihat dari kawasan Voorvo atau Jalan Ramania, itu kan cukup tinggi. Nah, air dari atas itu mengalir ke bawah, tak bisa ke Jalan Swadaya (kawasan), tetapi ke bawah dan mengumpul di area Polder yang ada di dekat Mal Lembuswana,” ucapnya.

Aspek kedua yang ia sebut kemudian adalah soal kemanfaatan.

“Ya dilihat kemanfaatannya. Apakah perlu daerah resapan air atau sarana olahraga? Kalau saya rasa, sudah tepat untuk RTH atau kawasan pengendalian banjir. Karena dilihat lagi, run off aliran air dari atas (kawasan Voorvo dan Ramania) itu cukup tinggi,” ujarnya.

KESEPAKATAN
Terpisah, Ketua Tim Wali Kota untuk Percepatan Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda, Syaparudin, memberi penjelasan terkait dengan peristiwa tersebut.

Akademisi Dukung Rencana Pemkot Samarinda Soal Lapangan Bola Voorfo

Ia juga hadir saat Andi Harun bertemu dengan pria di kawasan Lapangan Bola Voorvo tersebut.

“Intinya, itu lapangan bola ditutup. Sudah di-policeline, proyek disetop, dihentikan, karena persyaratan-persyaratan terhadap proyek itu belum dipenuhi,” ujarnya.

Tetapi, soal persyaratan, yang jauh lebih penting adalah, bahwa wilayah itu termasuk daerah resapan air, yang direncanakan sebagai polder air, daerah penanggulangan banjir.

Soal pengawas tadi, Syaparudin menyebut bahwa kawasan itu justru akan dibangun mini soccer.

“Kan sudah dilakukan pengerukan (untuk mini soccer). Yang pasti Pak Wali setop pengerjaan proyek, police line dan rencana dalam satu dua hari ini, tadi sudah dipasang pemberitahuan pengumuman segel,” ucapnya.

Daerah itu Syaparudin tekankan lagi sudah menjadi daerah untuk penanggulangan banjir.

“Penanggulangan banjir yang sudah menjadi kesepatakan antara Pemkot, Pemprov, dan Badan Wilayah Sungai,” ujarnya.

Oleh karenanya, ia mengajak semua pihak, baik itu pemerintah maupun pengusaha untuk bersinergi dalam rangka penaggulangan banjir Kota Samarinda. (*/MH)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com