HARIANKALTIM.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, memimpin upaya penanggulangan gizi buruk dan tatalaksana balita sakit dengan mengimplementasikan Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Balita Gizi Buruk pada Balita yang mengintegrasikan layanan rawat inap dan rawat jalan, serta pemberdayaan masyarakat.
Kementerian Kesehatan telah menyusun pedoman tersebut sejak tahun 2019 dan melaksanakan pelatihan Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita untuk end user.
“Pada tahun 2020 dan 2021, dilakukan revisi pada pedoman dan buku bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS),” jelasnya di Samarinda, Senin (20/11/2023).
Pentingnya memberikan tatalaksana balita sakit secara komprehensif sesuai pedoman tersebut mendorong peningkatan kapasitas bagi fasilitator dan tenaga kesehatan pelayanan kesehatan anak sebagai tim layanan kesehatan anak di Puskesmas.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan sesuai standar dan memberikan dampak positif pada kesehatan balita.
Dengan mengintegrasikan pelatihan Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita serta Manajemen Terpadu Balita Sakit, diharapkan pelayanan yang diberikan menjadi lebih komprehensif, efektif, dan efisien.
Langkah ini penting mengingat bahwa pelayanan balita sakit dan gizi buruk dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang sama dengan sasaran balita yang identik.
“Melalui langkah-langkah ini, Dinkes berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak di Kalimantan Timur, dengan harapan dapat mengurangi angka gizi buruk dan meningkatkan kesehatan balita secara menyeluruh,” harapnya. (ADV/YSN)