banner 728x90

Emak-emak Demo, 226 SD di Samarinda Diduga Terlibat Pungli Jual Beli Buku Paket

Emak-emak Demo, 226 SD di Samarinda Diduga Terlibat Pungli Jual Beli Buku Paket

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

HARIANKALTIM.COM – Ada dugaan sebanyak 226 sekolah dasar di Samarinda masih melakukan jual beli buku paket pelajaran.

Kecurigaan ini terungkap saat puluhan emak-emak berdemo turun ke jalan, Rabu (24/07/2024).

Awalnya, mereka beraksi di kawasan Taman Samarendah, selanjutnya bergerak ke depan Kantor Gubernur di tepi Jalan Gajahmada.

Para ibu-ibu berdaster yang penuh semangat ini membawa keresahan terkait praktik pungli jual beli buku di sekolah anak-anak mereka.

Mereka menyampaikan keresahan ini melalui tulisan di selembar kertas putih yang berbunyi, “Orang tua murid ikat pinggang, ngutang untuk solusi sesaat agar anak tidak putus sekolah gara-gara enggak bisa beli buku”.

Koordinator Aksi, Nina Iskandar menyatakan bahwa keresahan ini sudah lama dipendam para orang tua.

Menurutnya, banyak dari mereka tidak ikut aksi karena takut diintimidasi oleh pihak sekolah yang mengancam akan mengeluarkan anak mereka jika wajah mereka terlihat di media.

“Kami menagih janji negara yang mengatakan bahwa sekolah negeri gratis. Namun, banyak orang tua pusing mencari biaya untuk membeli buku yang harganya sampai Rp2 juta,” ucap Nina kepada para awak media, di sela aksi unjuk rasa.

Selain memprotes praktik pungli, mereka juga meminta transparansi dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Nina menyoroti bahwa 20 persen dari dana BOS harusnya digunakan untuk pengadaan buku paket, tetapi orang tua masih harus membeli buku sendiri.

“Dana itu kemana? Faktanya, orang tua murid disuruh beli buku paket, LKS, dan seragam dengan total biaya mencapai Rp5 juta,” sambungnya.

Menurut Nina, masalah pungli ini pernah dilaporkan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, namun tidak ada tindakan tegas yang diambil.

“Faktanya, setiap tahun sekolah masih melakukan hal yang sama,” tambahnya. (*/RED)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com