banner 728x90

Kadinkes: Penanganan Gizi di Kaltim Perlu Penanganan Serius

Kadinkes: Penanganan Gizi di Kaltim Perlu Penanganan Serius

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

HARIANKALTIM.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, mengungkapkan bahwa masalah gizi di Indonesia semakin kompleks, memerlukan penanganan serius mengingat masih adanya kekurangan gizi dan peningkatan kasus kelebihan gizi.

Hal ini dilihat dari data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 Provinsi Kalimantan Timur.

“Menurut hasil survei, prevalensi balita stunting di Kaltim mencapai 23,9%, sedikit di atas rata-rata nasional sebesar 21,6%,” jelasnya.

Sementara itu, kasus balita wasting mencapai 9,1%, melebihi rata-rata nasional 7,7%. Dr. Jaya juga menyoroti prevalensi balita underweight yang mencapai 20,4% di Kaltim, sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional 17,1%.

Data ini memberikan gambaran bahwa masalah gizi di Provinsi Kalimantan Timur masih ada. Dan perlu menjadi perhatian bagi pihak terkait.

Dalam menghadapi masalah gizi, ia menekankan pentingnya upaya preventif dan edukasi kepada masyarakat.

“Kami akan terus melakukan program-program edukasi gizi, khususnya kepada ibu hamil dan keluarga dengan balita, untuk memastikan pemenuhan nutrisi yang tepat sejak dini,” tambahnya. (ADV/YSN)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com