HARIANKALTIM.COM – Dalam upaya menciptakan langkah progresif dalam pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD), Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, mengungkapkan program jangka panjang yang melibatkan penggunaan bakteri wolbachia pada nyamuk.
Bakteri ini terbukti efektif dalam mengendalikan virus dengue dan telah diuji coba di lima kota di Indonesia, termasuk Bontang.
“Program ini melibatkan nyamuk yang sudah diberi bakteri wolbachia, yang dapat mengendalikan virus dengue,” kata Jaya Mualimin.
Metode ini memiliki pendekatan jangka panjang dengan melibatkan nyamuk liar yang dikawinkan dengan nyamuk yang sudah memiliki bakteri wolbachia.
Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dikawinkan dengan nyamuk yang sudah memiliki bakteri wolbachia, dapat mengendalikan virus dengue pada nyamuk.
“Demam berdarah bukan disebabkan oleh nyamuk itu sendiri, melainkan oleh virus dengue yang ada di dalam nyamuk. Bakteri wolbachia dapat menghambat perkembangan virus ini, sehingga nyamuk yang terinfeksi tidak dapat mentransmisikan virus ketika menggigit manusia,” tambahnya.
Program ini menjadi langkah inovatif dalam upaya pengendalian vektor nyamuk yang membawa virus dengue. Program serupa telah diuji coba di lima kota di Indonesia, dan Bontang menjadi salah satu lokasi penerapannya.
Jaya Mualimin juga menyebutkan adanya program lain yang berkaitan dengan pengendalian vektor nyamuk yang baru-baru ini diluncurkan di bulan sebelumnya.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, harapannya adalah bahwa program ini dapat menjadi solusi efektif dalam pengendalian virus dengue. Program ini juga sedang diujicoba di Semarang sebagai pilot proyek di Indonesia.
“Harapan kami adalah, dengan penggunaan bakteri wolbachia, nyamuk yang terinfeksi virus dengue tidak hanya menjadi tidak berbahaya, bahkan tidak akan menyebabkan penyakit sama sekali,” tutup Jaya Mualimin. (ADV/YSN)