Luar Biasa Antusiasnya Olahraga Hadang, Peserta dari Luar Kukar Ada Kutim, Kubar dan Bontang

Luar Biasa Antusiasnya Olahraga Hadang, Peserta dari Luar Kukar Ada Kutim, Kubar dan Bontang

HARIANKALTIM.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menyelenggarakan serangkaian olahraga tradisional untuk memeriahkan Erau 2022 dan Hari Jadi Kota Tenggarong ke-240.

Salah satunya yakni Hadang yang merupakan olahraga asli Indonesia. Perlombaan ini digelar mulai 26-29 September 2022, di halaman depan Museum Mulawarman.

Hadang biasa dikenal dengan sebutan gobak sodor, galah asin, hingga sodoranĀ  tergantung dari daerahnya. Untuk di Kutai sendiri hadang disebut dengan asen naga, namun saat ini sudah diresmikan menjadi Hadang.

Hadang dimainkan secara kelompok terdiri dari 8 orang dengan 3 pemain cadangan.
Biasanya membutuhkan area petak persegi panjang yang mempunyai panjang lapangan 15 meter dan lebar 9 meter.

Kemudian area dibagi 6 petak dengan ukuran masing-masing petak 4,5 meter x 5 meter. Pinggir lapangan sebaiknya diberi tanda dengan kapur.

Garis permainan ditandai dengan garis selebar 5 cm, dan upayakan pembuatan garis tersebut tidak mudah luntur atau hilang.

Permainan hadang biasanya dilakukan dalam waktu 2 x 15 menit. Pemenang dalam permainan ini ditentukan dari besarnya nilai yang diperoleh salah satu regu, setelah permainan berakhir.

Penetapan nilai diambil dari setiap pemain yang berhasil melewati garis depan sampai dengan garis belakang diberi nilai satu.

Dan pemain yang juga berhasil melewati garis belakang sampai dengan garis depan diberi nilai satu.

Dengan menjaga daerahnya masing-masing agar tidak dilewati oleh pihak lawan.

Apabila pihak lawan terkena sentuhan oleh pihak yang menjaga pertahanan, maka dinyatakan kalah.

Kartika Sari selaku Pelaksana Teknis Olahraga Tradisional dan Rerkreasi di momen Erau, menjelaskan bahwa permainan hadang ini merupakan salah satu dari 11 olahraga tradisional yang diperlombakan.

Ia juga menyampaikan bahwa olahraga hadang ini berfokus kepada kelincahan dan kepekaan para pemainnya untuk memperhatikan gerak gerik lawan.

Ia berharap kegiatan ini terus berlangsung setiap tahun, dan juga berdoa semoga pandemi Covid-19 berakhir.
“Agar kita semua bisa terus melakukan kegiatan olahraga seperti ini,” harapnya.

“Mudah-mudahan tahun depan peserta dan minat antusias masyarakat terhadap olahraga tradisional ini semakin banyak lagi dari perwakilan masing-masing daerah,” imbuhnya.

Di bagian lain Kartika juga menjelaskan para peserta ada yang dari luar Kukar, antara lain Kutim, Kubar, dan Bontang.

“Untuk yang dari Kukar, ada 10 kecamatan yang ikut memeriahkan kegiatan olahraga tradisional ini,” jelasnya.

Dikatakan antusias para peserta sangat luar biasa, bahkan mereka ada tetap berangkat menggunakan dana pribadi atau swadaya.

“Mereka iuran, artinya mereka tidak ingin memberatkan pemerintah karena mereka sendiri berkeinginan agar olahraga tradisional ini lestari,” ujar Kartika, bersemangat.

Luar Biasa Antusiasnya Olahraga Hadang, Peserta dari Luar Kukar Ada Kutim, Kubar dan Bontang
Tapa, salah satu atlet olahraga tradisional hadang dari Muara Wis

Terpisah, Tapa, salah satu atlet olahraga tradisional hadang dari Muara Wis, menyambut gembira ikut kegiatan ini lantaran bertanding sekalian menjalin silahturahmi yang sudah 2 tahun sempat terhalang.

“Saya berharap olahraga tradisional dapat berkembang bukan cuma di tingkat daerah namun juga nasional. Dan kami nanti rencananya akan dikirim ke Jawa Barat untuk mengikuti pertandingan hadang,” pungkasnya. (AH/ADV/DISPORA)