HARIANKALTIM.COM – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Setyo Budi Basuki, memberikan peringatan serius mengenai penanganan yang lambat terhadap malaria yang dapat berujung pada kehilangan nyawa.
Malaria, penyakit yang disebabkan oleh parasit, memiliki potensi mengancam jiwa jika tidak diatasi dengan cepat.
Parasit malaria menggerogoti sel darah merah di dalam tubuh manusia, menyebabkan penurunan hemoglobin dan membuat penderita terlihat pucat.
Basuki menekankan pentingnya menghabiskan seluruh dosis obat yang diberikan kepada penderita.
“Penderita harus menghabiskan obatnya. Kalau terkena, segera ke puskesmas. Penanganannya gratis,” imbaunya.
Mengingat dampak serius yang dapat timbul, Dinkes Kaltim gencar mengedukasi masyarakat akan tanda dan gejala malaria, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Penderita atau orang yang mencurigai gejala malaria disarankan untuk segera mencari bantuan medis di puskesmas terdekat.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menjadi tempat yang krusial dalam penanggulangan malaria. Selain memberikan penanganan medis secara gratis, puskesmas juga menjadi sumber informasi yang dapat membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit ini.
Basuki menegaskan bahwa pencegahan adalah kunci utama dalam mengatasi malaria.
“Dengan mendeteksi dan mengobati secara dini, kita dapat mengurangi risiko komplikasi serius yang dapat timbul akibat malaria. Mari bersama-sama menjaga kesehatan masyarakat, terutama di wilayah yang rawan terhadap penyakit ini,” tambahnya.
Melalui ini, Dinkes Kaltim berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria dan pentingnya peran setiap individu dalam pencegahan. Dalam situasi ini, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman penyakit mematikan seperti malaria.
Dalam upaya melibatkan masyarakat, Dinkes Kaltim juga mengajak semua pihak, termasuk media massa dan komunitas lokal, untuk turut serta dalam penyebaran informasi tentang malaria dan tindakan pencegahan yang dapat diambil.
“Dengan begitu, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman malaria dapat semakin meningkat, dan upaya pencegahan dapat dilakukan secara lebih efektif,” tandasnya. (ADV/YSN)