Kepala Satgas Saber Pungli, Komjen Pol Dwi Priyatno mengungkapkan per November 2017, timnya telah melakukan operasi tangkap tangan sebanyak 1.316 di seluruh wilayah di Indonesia sejak dibentuk pada akhir Oktober 2016.
Tetapi, lanjut Dwi, baru beberapa kasus tersebut yang sudah sidang dan vonis.
“Dari 1.316, ada yang sudah sidang, vonis, kurang lebih 300-an. Ada yang masih penuntutan, lidik sidik, P19 masih kurang berkas,” kata Dwi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2017).
Dwi menuturkan, ada sekitar 2.435 tersangka dari 1.316 penangkapan operasi tangkap tangan tersebut.
Kasus pungli, kata Dwi, dominasi diungkap di kementerian/lembaga berkaitan birokrasi dan penegakan hukum.
“Banyak di bidang pendidikan, penegakan hukum, perizinan, kepegawaian, seperti itu,” jelas Dwi.
Menurut Dwi, kasus pungli banyak terjadi di daerah daripada di Pusat.
Dalam kasus pungli yang telah diungkap, lanjut Dwi, paling besar terjadi di Kalimantan Timur dengan nilai ratusan miliar.
“Sesuai arahan Presiden, jangankan yang jutaan atau miliaran, yang Rp 10 ribu harus diungkap. Dari yang paling kecil Rp 400 ribu, itu paling rendah. Yang paling tinggi di Kaltim itu yang Komura sampai Rp 296 miliar. Waktu ditangkap Rp 5 juta, kemudian Rp 6 miliar, dan kita kembangkan ada TPPU. Sampai saat ini sudah sita barbuk yang dikirim ke jaksa dan pengadilan, Rp 15,625 juta. Tak hanya semata mata pemerasan, tapi ada unsur pidana korupsi dan pencucian uang,” tegas Dwi. (mer)
