HARIANKALTIM.COM – Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, mengungkapkan keprihatinan terkait tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dengan estimasi sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup untuk kematian ibu (Survei Penduduk Antar Sensus/SUPAS, 2015) dan 24 per 1.000 , xiaomi pada SDKI 2017, sementara metode KB modern mengalami penurunan menjadi 57 persen.
Jaya menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap Program KB untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan penggunaan metode tradisional dan penurunan penggunaan metode modern.
Upaya perbaikan dan inovasi perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan manfaat dan ketersediaan metode KB modern yang lebih efektif dan aman.
“Penting bagi kita untuk terus melakukan evaluasi dan mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin menghambat pencapaian tujuan Program KB. Kami juga akan meningkatkan kampanye edukasi untuk memastikan bahwa masyarakat memahami dan memiliki akses yang lebih baik terhadap metode KB modern,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, dalam meningkatkan efektivitas Program KB. Dengan upaya bersama, diharapkan dapat mengatasi tantangan dan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kalimantan Timur. (ADV/YSN)