Warga Samarinda Antusias Nyoblos, Ibu-ibu Keluhkan Asap Rokok

Warga Samarinda Antusias Nyoblos, Ibu-ibu Keluhkan Asap Rokok

Sejak pagi hari sekitar pukul 08.00 Wita, Rabu (17/04/2019), sejumlah warga Kota Samarinda sudah mulai mendatangi tempat pemungutan suara.

Pilpres dan Pemilu Legislatif kali ini rupanya disambut antusias bubuhan Kota Tepian.

Bahkan Gubernur Kaltim, Isran Noor pun tak kalah semangat sampai harus menunggu lantaran pencoblosan belum dimulai.

Isran dan istri memberikan suara di TPS 034 Sunga Kunjang yang berlokasi di SMAN 8 Samarinda.

Warga Samarinda Antusias Nyoblos, Ibu-ibu Keluhkan Asap Rokok

Begitu pula, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi bersama istri datang sejak pagi ke TPS 03 di Jalan Juanda 7 Samarinda Ulu.

Sementara Wali Kota Syaharie Jaang dan istri mencoblos di TPS 031 Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang.

Warga masyarakat di berbagai lokasi terlihat seolah tak pernah henti berdatangan ke TPS hingga siang hari.

Beberapa antrean pun terjadi, terlebih dalam pemilu kali ini pemilih dipastikan lebih lama berada di bilik suara.

Pasalnya ada lima kertas suara yang harus dicoblos.

Ukurannya pun cukup lebar.

Sambil menunggu nama dipanggil, tentu saja mengisi waktu dengan berbincang dan ada beberapa yang merokok.

Asap tembakau inilah yang dikeluhkan ibu-ibu.

Bahkan ada petugas TPS juga merokok sambil melayani pemilih.

“Saya terpaksa pulang dulu, gak tahan banyak asap rokok, nggak tahu apa nanti balik lagi ke TPS,” ujar Uti, seorang ibu yang bermukim di Kelurahan Pelita.

Keluhan wanita yang tengah hamil tua ini sangat wajar.

Meski di ruangan terbuka, terpapar asap rokok sama saja menjadi perokok pasif, dan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Larangan merokok di TPS sebetulnya pernah diberlakukan pada Pileg 2014 lalu.

Salah satunya di Kota Balikpapan.

Kala itu, Wali Kota Rizal Effendi bersama KPU setempat menetapkan seluruh TPS sebagai area bebas asap rokok.

“Di TPS itu ‘kan ada ibu hamil, orangtua. Mereka akan terganggu bila ada yang merokok. Saya berharap Linmas bisa keluarkan (yang bandel merokok), jadi ketika masuk TPS tidak ada yang merokok,” kata Rizal.

Sayangnya, belum ada aturan secara nasional mengenai larangan merokok di TPS hingga kini.

Padahal bisa jadi mereka yang semula berniat memberikan suara akhirnya pulang dan tak sempat lagi mencoblos lantaran tidak tahan asap rokok.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com