Air Seperti Teh, Tagihan Bikin Emosi, Tiap Minggu Kuras Bak Mandi

Air Seperti Teh, Tagihan Bikin Emosi, Tiap Minggu Kuras Bak Mandi

HARIANKALTIM.COM – Sejumlah warga yang bermukim di kawasan Jalan Pasundan, Kota Samarinda, mengeluhkan kualitas air dari Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana.

Mereka menyebutkan air yang keluar dari keran sering kali keruh, sehingga mereka terpaksa menguras bak mandi setiap minggu untuk membersihkan kotoran yang menumpuk.

“Hitam sih enggak, tapi airnya sering banget keruh kayak air teh. Jadinya ya harus sering-sering nguras bak mandi. Bikin repot aja, gayung sama ember jadi cepat kotor. Nyuci pakaian juga nggak bisa,” kata salah satu warga.

Selain itu, banyak warga juga mengeluhkan tagihan air yang melonjak hingga dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir.

“Tagihan kami juga naik drastis, padahal pemakaian air nggak banyak. Mana airnya kayak gitu. Kalau deras atau jernih ya masih mending, ini kan enggak,” ujar Ibu Sri, warga lainnya.

Sebagai bukti, salah satu warga mengirimkan video kepada redaksi Hariankaltim.com yang menunjukkan kondisi air keruh yang keluar dari keran.

Dalam video tersebut, tampak air berwarna kecokelatan mengalir dari keran, yang membuat warga semakin khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan.

Humas PDAM Tirta Kencana, Taufik, saat dikonfirmasi Hariankaltim.com, Rabu lalu (07/05/2025), melalui WhatsApp, menyatakan akan melaporkan masalah ini ke Bagian Distribusi untuk segera ditindaklanjuti.

Warga berharap perusahaan plat merah ini segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kualitas air dan menurunkan tagihan yang terus melonjak.

Menurut sejumlah penelitian, air PDAM yang keruh disebabkan oleh beberapa faktor. Kebocoran pada pipa dapat membawa kotoran dan mikroorganisme ke dalam aliran air, menjadikannya keruh dan berbahaya bagi kesehatan.

Kualitas air baku yang tercemar juga memengaruhi kebersihan air yang dihasilkan. Selain itu, proses pengolahan yang tidak optimal—seperti penggunaan bahan kimia yang tidak tepat atau waktu pengolahan yang kurang memadai—dapat menyebabkan air tetap keruh.

Air keruh dapat mengandung patogen seperti bakteri coliform yang dapat menyebabkan penyakit.

Penelitian di PDAM Minahasa bahkan menunjukkan bahwa air yang tercemar dapat menjadi media penyebaran diare dan infeksi saluran pencernaan lainnya, yang berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. (RED)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com