banner 728x90

Banjir dan Longsor di Kutim, Bupati Memohon Dibuat Dapur Umum

Banjir dan Longsor di Kutim, Bupati Memohon Dibuat Dapur Umum

Sejumlah kawasan di Sangatta Utara dan Selatan, Kutai Timur saat ini terendam banjir. 

Curah hujan tinggi, air Sungai Sangatta yang terlihat pasang membuat debit air meningkat.

Situasi ini pun mendapat perhatian Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman. 

Sejak Jumat (18/3/2022) malam, Ardiansyah telah melakukan koordinasi bersama para perangkatnya. 

Untuk mengatasi dua masalah yang terjadi akibat curah hujan tinggi.

Pertama penanganan longsor yang menutupi badan jalan Poros Sangatta-Bontang di Kilometer 20.

Kedua, banjir yang melanda sebagian Kecamatan Sangatta Utara, dan Selatan.

Usai salat subuh, orang nomor 1 di Pemkab Kutim tersebut langsung melakukan peninjauan. 

Melihat progres pengalihan lumpur longsor di Km 20 Jalan Poros Sangatta-Bontang. 

Kini, dilaporkan lalu lintas di jalan Trans Kalimantan penghubung antar kota dan provinsi tersebut sudah normal kembali. 

Saat peninjauan, Ardiansyah didampingi sejumlah pejabat. Dandim 0909/Kutim Letkol CZi Heru Aprianto, Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoto, Kepala BPBD Kutim Syafruddin, Kabag Protokol Komunikasi Pimpinan Setkab Kutim Basuki Isnawan, Camat Sangatta Utara Hasdiah dan sejumlah pejabat teknis lainnya.

Beranjak dari lokasi tersebut, rombongan langsung menuju sejumlah titik banjir di Sangatta Utara, dan Selatan. 

Bupati melihat langsung bagaimana ganasnya alam menerjang pemukiman warganya.

Sambil berdiskusi, dengan Forkopimda dan Kepala BPBD Kutim, Ardiansyah menginstruksikan agar perangkat dan fasilitas yang ada dimaksimalkan untuk menanggulangi bencana banjir.

“Upayakan penanggulangan maksimal kepada masyarakat yang mengalami musibah banjir,” pinta Ardiansyah, Sabtu (19/03/2022) di Jembatan Masabang, Sangatta Selatan.

Tentunya melibatkan personel gabungan. 

BPBD Kutim, Polres Kutim, Kodim 0909/Kutim, Lanal Sangatta dan lainnya. 

Bahkan sejak subuh tadi, personel sudah bergerak ke lapangan. 

Di titik banjir paling parah seperti Km 1 dan Km 8 Sangatta. 

Namun karena keterbatasan personel, jangkauan evakuasi belum maksimal. 

Kendati begitu, proses evakuasi terus dilakukan. 

Warga juga diimbau untuk berkoordinasi dengan aparat setempat, seperti ketua RT, dan kades dalam melakukan penanganan darurat.

“Selain itu mohon segera dibangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi dan tim tanggap darurat di lapangan,” kata Ardiansyah memberi instruksi. 

(Sumber: Pro Kutim)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com