HARIANKALTIM.COM – Upaya pencegahan penurunan tanah, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan bahwa telah terjadi penurunan tanah setiap tahunnya, mulai 1 cm hingga 4 cm.
Informasi diungkap saat mengikuti sekaligus menjadi pembicara dalam dialog nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dengan mengusung tema “Transformasi Perkotaan Indonesia Kini dan Nanti,” melalui video conference pada Selasa (08/11/2022).
“Dan telah terjadi pula peningkatan ketinggian gelombang pasang sekitar antara 1 cm hingga 10 cm setiap tahunnya,” lanjutnya.
Hal ini menjadi perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam melakukan kegiatan pembangunan agr bisa memperhatikan dampak lingkungan, apalagi saat ini menjadi salah satu Kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
“Untuk itu, sangat penting dalam pembangunan tersebut merujuk pada basis mitigasi bencana atau risiko,” ucapnya.
Dan penyebabnya, sambung Andi Harun, yakni penggunaan air tanah yang berlebihan, sehingga sangat penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan air tanah tersebut.
Wali Kota merencanakan untuk melakukan pengecekan persentase penggunaan air tanah yang digunakan oleh pihak perhotelan di Samarinda.
“Kita akan membuat regulasi untuk mengatur hal tersebut, terutama untuk perhotelan, segera kita susun regulasi, memitigasi, dan menyusun langkah mitigasi, serta mengedukasi masyarakat terkait hal ini,” pungkasnya. (Adv/IR)
