Heboh Suku Mante, Ada Juga Tiga Cerita Orang Kerdil di Kaltim

Rekaman video keberadaan orang kerdil atau Suku Mante di Aceh belum lama ini menarik perhatian banyak pihak. Bukan hanya di dunia maya, media massa dalam dan luar negeri ikut memviralkan video tersebut. Cerita hampir serupa ternyata juga ada di Kalimantan Timur (Kaltim).

Meski sebutannya mungkin berbeda, namun ciri fisik maupun perilakunya mirip. Dari penelusuran dan cerita sejumlah sumber, setidaknya terdapat tiga lokasi keberadaan manusia kerdil di wilayah Kaltim. Semuanya berada di hutan belantara.

DIKURUNG DI KANDANG

Cerita pertama dinukil dari gialanierh.blogspot.co.id milik seorang blogger yang diketahui dulu bermukim di Kota Samarinda. Pria pekerja lembaga konservasi ini menulis, ada warga di Kalimantan mengaku pernah menangkap orang kerdil yang hidup di gua dan hanya keluar untuk mencari ikan di sungai.

Warga  yang  saya  sebut  Pak Demang ini  menceritakan pernah menangkap  orang kerdil  dan mengurungnya dalam kandang tertutup, tapi lantaran  merasa  iba  dengan  sang liliput  yang tampak tersiksa dan stres, akhirnya Pak Demang melepaskan kembali ke hutan,” demikian penuturan Gialanie Hutomo pada 26 Maret 2012 itu.

KEPALA LONJONG, TELINGA RUNCING

(foto ilustrasi: dishutkab-bulungan.blogspot.co.id)

Selanjutnya ada cerita dari Yoyo, netizen asal Balikpapan. Lumayan panjang ia menulis pengalaman pribadinya bertemu manusia kerdil. Tulisan itu dimuat di kolom komentar blog disekitar.blogspot.co.id yang mengulas artikel berjudul “Manusia Liliput yang Ada di Indonesia”.

Yoyo mengaku pernah masuk ke Hutan Birang di Berau dan tinggal di dalamnya selama kurang lebih enam bulan pada 1995 silam. Bersama puluhan temannya, ia mengalami banyak kejadian aneh. Salah satunya berjumpa sejumlah manusia kerdil saat memasuki rimba belantara di wilayah Bulungan (sekarang Kalimantan Utara. Red). Wilayah Berau dan Bulungan memang berdampingan.

Kami jumpai di malam hari saat saya, adik dan teman saya mengejar payau/sapi hutan. Jejak kakinya persis anak balita, kami bertiga melihat jelas. Bentuknya manusia, tinggi kurang lebih 50-60 cm, kepala lonjong seperti kuncup dan telinga runcing,” tulisnya, tertanggal 1 Juli 2014.

Hanya saja, wajah makhluk itu tak begitu jelas karena terlihat dari belakang. Lagi pula, sambung Yoyo, para penghuni hutan yang tampak tanpa busana itu berlari sangat cepat. “Jaraknya sekitar 10 meter saja dari kami. Sepertinya mereka juga memburu binatang yang kami kejar. Tidak ada terlintas di pikiran kami untuk mendokumentasikan, sebab kami pikir itu seperti makhluk gaib,” urainya.

(foto ilustrasi: drnorth.wordpress.com)

CABUT POHON

Berikutnya, cerita yang dikutip dari folksofdayak.wordpress.com dalam sebuah catatan tertanggal 12 Februari 2012 mengenai pengalaman seorang warga di daerah Paser pada sekitar tahun 1992.

Waktu itu pamannya baru pulang malam dari rumah mertua dengan sepeda motor bersama istri dan anaknya yang masih balita. Di pinggir jalan dia melihat sekumpulan manusia kerdil sedang mencabut-cabut beberapa pohon di pinggir hutan. Pamannya hanya lewat, tapi sesampai di rumah baru dia mengajak ayahnya pergi melihat apa yang terjadi, ternyata sudah tidak ada orang kerdil itu, tersisa beberapa pohon yang lumayan besar dan sudah tercabut masih lengkap dengan akar-akarnya,”. (mh)

 

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0821-522-89-123 atau email: hariankaltim@ gmail.com